Selasa, 03 April 2012

MULTI SERVICE ACCESS NODE (MSAN)

MSAN (Multi Services Access Node) merupakan perangkat access network yang melayani multi services, seperti ADSL, SHDSL, E1, POTS, Ethernet. Topologi MSAN sendiri merupakan biasanya stacking (bertingkat) atau master slave architecture yang berarti node slave digunakan sebagai perpanjangan tangan dari master. Jika node master tidak cukup maka akan digunakan slave untuk menambah kapasitas master. Chassis dan module biasanya sama antara master dan slave. Untuk melakukan stacking, uplink card yang diutilisasi sebagai module stack. Services yang ditawarkan MSAN bersifat modular dan menempel pada chassis MSAN. Misal satu card ADSL (atau IP-ADSL) memiliki 48 port sehingga ada 48 pelanggan ADSL yang bisa berlangganan dengan kecepatan sampai 24 Mbps downstream dan upstream 3.5 Mbps. Dari tipe keluarga FTTx, MSAN sendiri lebih tepat dinamakan FTTC (Fiber to the Curb) karena services akan didistribusikan ke pelanggan dari node cabinet yang berada di pinggir jalan ke residential user via copper. Jadi Fiber diterminasi di node MSAN.












Definisi Multi Service Access Node (MSAN)
Multi Service Access Node adalah suatu platform jaringan akses yang menyediakan layanan umum untuk memberikan layanan broadband dan narrowband dalam jaringan PSTN dan NGN. Multi Service Access Node memiliki tiga fungsi penting yaitu :
1. Sebagai sistem akses broadband
2. Sebagai akses gateway dalam NGN (Next Generation Network)
3. Sebagai jaringan akses tradisional PSTN
Namun secara umum, Multi Service Access Node adalah layanan multiservice yang sejalan dengan NGN yang menyediakan fungsi broadband akses multiplexer sebagai IP DSLAM yang berdasarkan pada teknologi IP, ATM atau TDM melalui jaringan kabel tembaga atau fiber optik. Target platform aksesnya adalah MSAN dengan kemampuan triple play dan 100% broadband deliver. Multi Service Access Node (MSAN) di implementasikan untuk menyediakan suatu solusi layanan berbasis jaringan lokal akses fiber atau tembaga dengan cost-effective pada suatu layer jaringan yang konvergen dimana layanan PSTN, NGN dan jaringan broadband berada pada daerah yang sama.
Gambaran Umum Multi Service Access Node (MSAN)
Perangkat ini menghubungkan pelanggan telepon ke core network sehingga pelanggan dimungkinkan untuk memperoleh telepon biasa, ISDN atau fasilitas broadband seperti DSL dengan hanya menggunakan single platform. MSAN merupakan gabungan dari beberapa teknologi yaitu : – telepon TDM yang di dalamnya terdapat ISDN, STM -1.
- Next Generation – DLC
- PON (Passive Optical Network)
- Fiber To The x (FTTx)
Dengan demikian MSAN dapat melayani triple play. Berikut konfigurasi MSAN secara umum menurut versi ZTE.

Multi Service Access Node adalah suatu akses gateway akses multimedia yang fleksibel yang memungkinkan operator untuk menyediakan layanan xDSL, narrowband/broadband berbasis TDM dan layanan Next Generation Network dalam suatu area layanan dari sebuah single node. End user dilayani dari akses node yang terdistribusi di sekitar pelanggan untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Multi Service Access Node (MSAN) merupakan platform akses tunggal yang memiliki kemampuan untuk menggabungkan semua layanan yang didukung oleh backbone operator menuju ke resedensial, tele-working, SOHO, dan skenario aplikasi bisnis adalah sesuatu yang sangat diharapkan oleh sebagian operator untuk solusi akses. Solusi ini harus berkemampuan multiservice, multivendor,multi skenario dan aman untuk yang akan datang.
Atribut Utama dari Multi Service Access Node (MSAN)
Perpaduan fleksibel dari layanan broadband dan narrowband dapat diintegrasikan dari sebuah single platform seperti :
1) Layanan
Ø Voice : POTS, VoIP, ISDN
Ø Data / broadband : TDM leased line (Leased line : 2 Mbit/s, nx64 Kbit/s, subrate), DSL (ADSL, VDSL, ADSL2/2+, G.SHDSL)
2) Transmisi
Transmisi yang dapat digunakan oleh Multi Service Access Node (MSAN) meliputi :
Ø SDH (STM- 1 s/d STM 6)
Ø Ethernet (FE dan GE)
3) Topologi
MSAN dapat mensupport topologi yang berbeda-beda untuk konfigurasi jaringan yang berbeda-beda yaitu :
Ø Star
Ø Tree
Ø Ring
MSAN memungkinkan beragam aplikasi penggelaran fiber optik FTTx yang mungkin seperti : FTTO (Fiber to The Office), FTTC (Fiber To The Curb), FTTB (Fiber To The Building) juga tersedia perangkat transmisi optik SDH atau PDH.
4) Fleksibel akses service
MSAN memiliki fleksibilitas untuk akses service dalam hal penyediaan akses pelanggan berupa akses tembaga untuk voice dan DSL service menggunakan combo card serta optik untuk service Ethernet (FTTx).
Fungsi dan Kedudukan Multi Service Access Node (MSAN) Dalam Next Generation Network (NGN)
Pengembangan infrastruktur akses broadband yang dapat mendukung Next Generation Network dan transisi dari PSTN, dibutuhkan suatu konsep jaringan akses multiservice yang dapat mengakomodasi perubahan layer service node secara fleksibel dan ekonomis. Tanpa konsep ini, setiap transisi service node (misalnya dari jaringan TDM menuju jaringan paket) akan memunculkan jenis akses node baru. Tidak heran di lapangan dijumpai perangkat akses node yang diperuntukkan hanya bagi layanan POTS, akses gateway untuk layanan voice paket, akses node untuk layanan akses broadband (DSLAM) yang tidak jarang diimplementasikan secara kolektif. Akibatnya tidak sedikit kendala dan masalah yang terjadi dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan perangkat tersebut termasuk penyediaaan SDM yang berkompeten. Konsep Multi Service Access Node (MSAN) merupakan suatu konsep jaringan akses yang terintegrasi yang dapat menyediakan varian layanan data, suara dan video dalam satu platform perangkat. Solusi yang diberikan Multi Service Access Node akan menjadi solusi yang efisien pada era Next Generation Network. Solusi teknologi MSAN pada dasarnya dapat dibedakan ke dalam dua urutan besar roadmap yang berasal dari dua teknologi multiservice akses yang berkembang pada saat yang bersamaan yaitu :

1. Teknologi MSAN dengan roadmap dari teknologi MSOAN/NG- DLC
Teknologi MSOAN/NG-DLC merupakan teknologi OAN generasi II yang memungkinkan layanan teleponi berbasis TDM dan data paket menggunakan xDSL dilewatkan pada satu platform perangkat. Dalam perkembangannya solusi MSOAN/ NG- DLC terkendala pada penyediaan layanan denagn volume besar dikarenakan keterbatasan pada sisi kapasitas backplane platform yang digunakan yang masih berbasis bus TDM. Roadmap teknologi MSAN berbasis teknologi MSOAN/NG-DLC masih menyisakan kemampuan berintegrasi dengan platform eksisting yaitu TDM switch dan kemampuan integrasi layanan dengan platform NGN sebagai akses gateway dan broadband sistem untuk layanan internet sebagai DSLAM. Teknologi MSAN dengan roadmap dari teknologi IP DSLAM

2. Teknologi IP DSLAM merupakan teknologi broadband akses yang sangat
well proven dalam memberikan layanan broadband. Kapabilitas backplane platform yang sangat besar menyebabkan sistem ini menjadi salah satu pilihan teknologi akses di era NGN. Namun kendala dalam penyediaan layanan voice paket secara terintegrasi menyebabkan sistem ini tidak full multiservice. Untuk layanan suara, secara alami IP DSLAM masih menggunakan koneksi fisik split dari layanan broadband ke TDM switch. Berakhirnya era legacy sistem menyebabkan kemungkinan hilangnya TDM switch dan berakibat pada perlunya solusi layanan paket suara pada sistem ini. Solusi yang bias ditawarkan adalah menambahkan perangkat IAD diujung CPE untuk layanan voice paket. Solusi ini tidak menjadi efisien mengingat IAD juga sebagai perangkat aktif yang harus diatur secara end-to-end. Teknologi MSAN yang berbasis IP DSLAM dilakukan dengan menempatkan fungsi akses gateway di IP DSLAM sebagai mediasi ke softswitch selain fungsi broadband akses multiplexer ke layanan data. Solusi ini secara ekstrim meniadakan koneksi ke sistem legacy sehingga dapat dilihat sebagai solusi revolusi akses di era NGN.
CPE diinterfacekan dengan perangkat MSAN (Multi Service Access Node). Dari MSAN, trafik mengalir sebagai data terintegrasi, dalam protokol MPLS, dimana koneksi disusun dalam semacam VC berbasis IP. Dari MSAN, trafik dilarikan ke Metro Node, yang merupakan NGN media gateway berkapasitas besar. Metro Node saling dihubungkan dengan IP core network.

Keuntungan Multi Service Access Node (MSAN)
Multi Service Access Node (MSAN) dapat memberikan keuntungan dan nilai tambah non-teknis sebagai berikut :

1) Kemampuan multi service
MSAN menyediakan layanan narrowband untuk data dan suara (menggunakan POTS, ISDN PRA/BRA,digital leased line) dan layanan broadband untuk kemampuan internet, data dan multimedia (melalui ADSL atau G.SHDSL) yang memungkinkan kemampuan download file dan penjelajahan internet yang lebih cepat bagi end-users. Dengan fleksibilitas kemampuan multiservice ini pada gilirannya akan mampu menyediakan operator telekomunikasi suatu kapasitas penghasilan yang lebih besar.

2) Kecepatan penggelaran
Kabinet outdoor yang dikirimkan dalam bentuk complete-built yang telah mengalami proses pengujian di pabrik. Hal ini berarti bahwa node telah langsung siap untuk dioperasikan begitu dihubungkan dengan catuan listrik serta tersambung ke jaringan transport dan koneksi ke end-user telah dibuat. Dari NMS atau melalui suatu terminal lokal, provisioning sistem dapat dilakukan sehingga memungkinkan MSAN untuk dapat langsung operasional dalam waktu yang cukup pendek yang secara signifikan berarti memangkas waktu yang diperlukan untuk mengatur pendapatan.

3) Modularitas perangkat FTTx
Node akses MSAN telah didesain untuk dapat mengcover pelanggan sampai dengan 2000 end-user. Modularitas ini menyiratkan bahwa lokasi penempatan node sebaiknya diletakkan di dalam gedung atau ditanam (curb). Selain itu, dalam hal aplikasi greenfield yang membutuhkan pekerjaan sipil, MSAN dimungkinkan digelar denagn memakai infrastruktur serat optik sehingga memungkinkan penggunaan kabel tembaga yang lebih pendek karena jaraknya menjadi lebih dekat ke pelanggan (pada umumnya < 1 km). Hal ini akan mengurangi biaya penggelaran jaringan last-mile dan memungkinkan operator untuk menawarkan layanan xDSL dengan jangkauan yang lebih luas serta memberikan berbagai kemungkinan layanan level agreement yang lebih besar. 4) Penggunaan interface standar MSAN dirancang untuk solusi multi vendor. Penggunaan interface standar diintegrasikan di layer transport, layer signalling dan level manajemen jaringan. Hal ini memungkinkan MSAN untuk secara penuh interoperable dengan peralatan vendor lain, sehingga dengan begitu memungkinkan operator untuk memilih solusi jaringan sesuai dengan pemeliharaan yang baik secara layer demi layer. Skenario pemilihan kompetitif seperti itu memberikan kesempatan kepada para operator untuk dapat menetapkan harga yang lebih kompetitif sesuai dengan harga pabrikan perangkat sesuai dengan merknya sehingga akan dapat mengoptimalkan biaya investasi. 5) Cakupan topologi yang luas, kapasitas dan penempatan MSAN memastikan bahwa pilihan terbaik dari sisi ekonomis/teknis selalu ada sehingga akan meminimalisasi biaya investasi untuk mendapatkan suatu keuntungan/pengembaliaan modal yang maksimum. MSAN mendukung beberapa hal sebagi berikut : - cakupan topologi yang luas (ring, star, tree) - teknologi yang berbeda (PDH dan SDH) dengan penggunaan tembaga atau serat optik dalam berbagai kombinasi (misalnya dengan FTTx dan xDSL) - Rekonfigurasi dari jaringan PDH eksisting menjadi suatu jaringan SDH yang baru. Melayani area demografios dengan kapasitas per node nya berkisar antara 30 sampai dengan 2000 line ekivalen dan dapat diimplementasikan di lokasi indooor atau outdoor. 6) Manajemen jaringan yang terintegrasi Transport, layanan narrowband dan layanan broadband diatur di dalam suatu common sistem. Pemakaian GUI yang mudah untuk dioperasikan dapat menampilkan seluruh data operasional seperti : performansi, konfigurasi layanan, alarm, security dan lainnya. Dengan suatu monitor tunggal seluruh alarm dielemen jaringan dapat ditampilkan sehingga akan mengurangi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengatur dan memonitor layer jaringan. 7) Kesiapan berevolusi ke NGN MSAN dirancang untuk siap menuju NGN. Sistemnya disiapkan untuk dapat bertransformasi secara smooth dari suatu platform access multiservice yang mendukung layanan TDM eksisting menuju ke suatu solusi NGN yang berbasis IP/ATM. Melalui suatu pensinyalan modul VoIP gateway yang sederhana node MSAN dapat diubah menjadi access gateway NGN sehingga dapat mendukung layanan VoIP dengan investasi yang minim sambil tetap mengakomodasi pelangan yang masih menggunakan backbone TDM yang lama dan juga pelanggan yang ingin menggunakan backbone NGN yang baru. GPON merupakan teknologi FTTx yang dapat mendeliver services sampai ke premise pelanggan menggunakan fiber optic cable. Jika sebelumnya customer menggunakan kabel tembaga pada instalasi perkabelan di sisi pelanggan, maka sekarang instalasi perkabelan bisa menggunakan optik. Keunggulannya adalah bandwidth yang ditawarkan bisa mencapai 2.488 Gbps (downstream) sampai pelanggan tanpa ada kehilangan bandwidth. Konfigurasi network GPON adalah Optical Line Terminal (OLT), Optical Distribution Network (ODN), dan Optical Network Termination/Unit (ONT/ONU). Jadi FTTH (fiber to the home) ataupun FTTB (fiber to the building) merupakan skema yang pas untuk GPON. ONT hanya sebesar modem ADSL mengantarkan layanan broadband ke pelanggan. Interface ONT sendiri bisa dikombinasikan antara Fast Ethernet (FE), POTS, dan RF overlay tergantung keinginan customer. Varian ONT dengan tipe interface yang berbeda-beda ditawarkan oleh operator. Inilah salah satu fleksibilitas dari GPON. Triple play dalam satu box kecil yang dapat berupa wall mounted atau diletakkan di meja. Biasanya ada vendor yang menggabungkan platform MSAN dan GPON dalam satu chassis. Dengan penggabungan platform ini, jika operator ingin melakukan ekspansi services langsung dari node tersebut, bisa langsung dipasang pada chassis. Pada dasarnya GPON services biasanya embedded dalam satu GPON card yang merupakan sebuah line services card sebelum di-split ke 64 ONT/ONT. (tulisan berikutnya Perbedaan MSAN dan GPON dlm.

MSAN teknologi multiplay yang dikembangkan TELKOM

Jumat, 27 Januari 2012

Tools LDT ( LAN Diagnostic Tool )

LDT adalah aplikasi yang digunakan untuk menganalisis koneksi ke Internet ketika terjadi gangguan. Aplikasi ini secara otomatis akan mendeteksi letak gangguan, serta menampilkan analisis dan rekomendasi cara mengatasinya. LDT telah dilengkapi dengan Auto Setting Modem, Speedtest, Bandwidth Monitor, dan Auto Update.


Kamis, 26 Januari 2012

Aplikasi Toko atau Perusahaan Dagang

Aplikasi ini lebih dikhususkan pemakaiannya ke pengguna toko atau perusahaan dagang, program ini dapat menangani pembelian (cash dan kredit), penjualan (cash dan kredit), pembayaran hutang, penerimaan piutang, stock opname dan masih banyak lagi.


Penggunaan program ini kami rancang sedemikian rupa sehingga mudah untuk digunakan, dalam program ini kami juga mengurangi penggunaan mouse guna mempercepat input data transaksi, jadi diharapkan bagi anda yang sebelumnya pernah menggunakan aplikasi stock berbasis DOS merasa familiar dengan program ini ?.
Anda dapat menggunakan program ini dalam suatu jaringan yang menggunakan konsep TCP/IP, penggunaan program ini tidak perlu dilakukan dengan sharing data/program pada server, jadi untuk keamanan data di server jadi lebih baik dan juga pemakaian bandwith jadi lebih sedikit.
Kami berharap dengan adanya program ini dapat memajukan Dunia IT dinegara tercinta kita ini dan meningkatkan roda perekonomian perusahaan yang menggunakan program kami ini tentunya (secara tidak langsung ;-).
Program ini kami buat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 Enterprise, sedangkan laporan dibuat dengan Seagate Crystal Report 7, untuk Database kami gunakan MySQL 4.0.21 (Sudah include didalam installernya), kalo Anda ingin meng-upgrade databasenya ke versi yang lebih tinggi akan lebih baik lagi. Kenapa skami menggunakan MySQL sebagai database, jawabannya Cepat, Ringan dan tidak membutuhkan spesifikasi Hardware yang terlalu tinggi untuk digunakan sebagai server. Untuk pembuatan faktur penjualan kami menggunakan printer Dot Matrix (Epson LX300/800/DLL) menggunakan kertas Continuos Form.

Minimal System Yang Dibutuhkan
- Intel Pentium II 266 MHZ atau yang lebih tinggi
- 500 MB Hardisk
- 128 MB RAM
- Sistem Operasi Windows 2000/XP (Belum Mendukung Windows Vista/7)
- Card Lan

Feature:
- Laporan Rugi/Laba Penjualan
- Penjualan Item Terbanyak
- POS (Point Of Sale)
- Control Hutang/Piutang
- dll

Untuk Login
User Name: admin
Password: admin


Screenshot Beberapa Menu Program
  •  Data Pokok Barang
  •  Data Pokok Supplier
  •  Data Pokok Pelanggan
  •  Pembelian
  •  Penjualan
  •  Penerimaan Piutang
  •  POS (Point Of Sales)
  • Susunan Menu Program
Download (26 MB):
Smint Incl MySQL 1.12 Build 32




Mirror

SMINT_Free_Update

Database Kosong:
ziddu: 1-CLICK Web hosting - Easy Filehosting

b

Software Billing Warnet





Billing yang cocok untuk Windows 7 dalam penggunaannya.
Halaman Download Billing Warnet HandyCafe Internet Cafe Software bisa anda kunjungi pada gambar logo HandyCafe dibawah ini akan tersedia link download server dan client beserta firewall. Dan Halaman Screenshot untuk memperjelas kita tentang antarmuka software ini.



Software Billing Warnet HandyCafe Internet Cafe Software ini memiliki banyak kelebihan dan kemudahan untuk kita gunakan. Selain 100% Gratis seumur hidup. software ini memiliki fitur-fitur lengkap sebagai berikut:
  1. Dapat memonitoring dan mengendalikan PC client dari server hanya dengan satu-klik.
  2. Membuat Akun Member dengan penggunaan yang mudah.
  3. Multi Bahasa.
  4. Remote Management memudahkan kita mengatur komputer dari server dan melakukan apa yang kita inginkan tanpa meninggalkan kursi operator server kita.
  5. Bisa membuat Screenshot dari komputer yang kita pilih dari semua Network pada saat yang sama, dan menyimpan gambar tersebut dengan format gambar berbeda.
  6. Dilengkapi dengan Timer dan Print Tracking.
  7. Membuat akun kasir unlimited untuk server dengan penggunaan yang mudah dan Laporan Transaksi yang dapat di export dalam berbagai format.
  8. Kita bisa menambahkan item untuk menu Kafetaria sehingga pelanggan dapat memesannya lewat antarmuka HandyCafe Client.
  9. Dapat menghidupkan komputer client dari server dengan mudah.
  10. Dilengkapi Log in dan Log out juga Shutdown dan Reboot
  11. Mengatur pesanan tiket secara unlimited kepada pelanggan sesuai dengan harga yang diinginkan.
  12. Manajemen Aplikasi memudahkan kita untuk membuat daftar aplikasi apa saja yang dapat digunakan oleh pelanggan.
  13. Dapat memasukkan pelanggan sebagai User Queue.
  14. Membuat bermacam skema harga sesuai keinginan baik harga per jam, per hari, dan lain-lain serta menambahkan diskon.
  15. USB Protection untuk keamanan client dan server.
  16. Dilengkapi Badwords sebagai penanda server jika pelanggan anda mengunjungi situs dengan kata-kata yang tidak sopan sesuai dengan Badword yang telah kita atur.
  17. Dapat memasang banner iklan dan menunjukkannya pada menu screen saver client.
  18. Pengiriman pesan antara client dan server juga mengatur tampilan billing merupakan kelebihan dari billing ini.
  19. Kita dapat melakukan upgrade pada versi terbaru secara gratis baik server maupun client.


Program ini merupakan program billing warnet MyBilling Time disingkat MBT.
Pada program ini sudah mencakup pembuatan laporan pendapatan warnet dan lainnya.
Semoga Program ini bermanfaat bagi Anda yang menggunakan.


Tampilan Billing Server



Tampilan Login Billing Client



Terdapat 2 file installer 1 untuk install server yang ke-2 untuk client, cara install dan setting nya juga dibuat sesederhana mungkin.

Feature:

- Bisa Liat Procesed di computer client dan menutup process tersebut
- Bisa liat pemakaian Memory, CPU dan Bandwith yang terpakai
- Add Item seperti Minuman, Makanan, Jumlah Pemakaian Print
- WOL (Wakup On Lan)
- Lock Client
- Member Dll

User Name dan Password untuk Login Ke Billing Server

User Name: admin
Password: 12345

Untuk keluar dari program client isikan Password pada saat install pertama kali, selanjutnya tekan CANCEL, User name isikan sembarang aja.






Billing-29 v.2.6 (Free Edition)
Fitur :
  1. Blokir Aplikasi. Fitur ini berfungsi untuk memblokir aplikasi berdasarkan 3 kriteria, yaitu : Caption, Nama Aplikasi, dan Path Aplikasi.
  2. Blokir Akses Internet. Fitur ini berfungsi untuk memblokir koneksi aplikasi yang terhubung ke internet (seperti Firefox, Opera, IE, YM, dll).
  3. Transaksi Penjualan. Fitur ini ini berfungsi untuk mempermudah Anda dalam menghitung biaya transaksi penjualan (seperti makanan, minuman, barang, dan jasa).
  4. Member Prabayar dan Pascabayar. Dengan fitur ini Anda dapat memberikan potongan harga (diskon) kepada konsumen untuk penggunaan satu atau beberapa jenis tarif tertentu. Anda pun dapat mengatur apakah member bersifat prabayar (bayar dimuka) atau pascabayar (bayar belakangan). Proses pembuatan akun member pun sudah bisa dilakukan secara otomatis (auto generate).
  5. Remote Taskmanager, Capture, Turn Off, Restart dan Log Off. Berfungsi melihat aplikasi yang sedang berjalan di PC Client serta dapat menutupnya, melihat tampilan desktop PC Client, mematikan, merestart, dan me-log off PC Client.
  6. Chat Tools, Fitur pengirim pesan teks, baik dari server ke konsumen, konsumen ke server, dan konsumen ke konsumen.
  7. Setting Tarif Simpel, Nama tarif dapat diubah sesuai keinginan, dapat diatur hanya dapat dimulai dari server (oleh operator), dapat digunakan oleh client tertentu, tipe user tertentu, tanggal/hari dan jam tertentu, juga dapat dipassword.
  8. Nota Transaksi, Menu yang berfungsi untuk melakukan pencetakan transaksi berbentuk struk/nota.
  9. Data Operator, Penambahan dan pengaturan hak akses operator, seperti boleh/tidaknya operator melakukan penghapusan laporan transaksi, boleh/tidaknya melakukan pengaksesan menu-menu tertentu, dll.
  10. Rekaman Aktivitas (Log), melakukan perekaman aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh operator yang sedang login, seperti melakukan pengaksesan menu Laporan Transaksi Rental, melakukan penggantian password, dll.
  11. Laporan Transaksi (Report) + Export ke File HTML. Fitur ini berfungsi untuk mengolah data laporan transaksi (transaksi rental maupun penjualan), seperti menampilkan, menghapus, mengexport, dan mengupdate biaya transaksi rental. Anda dapat menampilkan berdasarkan kriteria tertentu, misal: hanya menampilan transaksi pada tanggal tertentu, operator tertentu, jenis tarif/produk tertentu, client tertentu, dll. Anda pun dapat mengexport data laporan transaksi ke file HTML (file HTML ini dapat dibuka menggunakan browser seperti Mozilla, Internet Explorer, dll, juga dapat dibuka dan diedit/diubah menggunakan Microsoft Office Excel).
  12. Auto Turnoff, Restart atau Log Off. Untuk mengurangi beban pemakaian listrik, sebaiknya matikan PC Anda setelah pemakaian selesai, namun kadang kala konsumen maupun operator sering lupa untuk mematikannya. Untuk membuatnya otomatis turn off/mati sendiri, Anda dapat menggunakan fitur Auto Turn Off ini.
  13. Manual Login (penghitungan waktu dan biaya tanpa client). Artinya meskipun billing client tidak diinstalkan, atau pun tidak terkoneksi, maka billing server masih bisa melakukan pencatatan waktu dan biaya transaksi rental maupun penjualan.
  14. Fitur Pemberitahuan (berupa pesan dan suara). Server dapat diatur untuk menerima/tidak pemberitahuan saat terjadi hal-hal sebagai berikut : client mulai, client stop, client terkoneksi, koneksi client terputus, menerima pesan dari client, dan pemberitahuan transaksi rental yang sedang berjalan (misal : setiap 1 jam, konsumen harus diberi air mineral, maka dengan fitur ini program akan otomatis memberitahu operator yang sedang jaga/login jika ada konsumen yang telah merental selama 1 jam dan kelipatannya).
  15. Dan lain-lain.


    Rabu, 25 Januari 2012

    Cara Setting Mikrotik RB Indoor Seperti RB750,RB450,RB1100,RB1000 Di Set Bridge dan Setting Pengaturan Bandwidthnya


    setting RB Indoor seperti RB750,RB450,RB1100,RB1000 settingan nya routing,sekarang kita set Bridge (sebagai penghubung ke Modem) saja,misalnya ip modem 192.168.1.1 dan client tetap dalam satu network yaitu 192.168.1.2 sampai 192.168.1.254 dengan bandwidth tetap bisa di atur di mikrotik indoor tersebut.ok mari kita mulai:

    Topologi jaringan saya:
    IP Modem = 192.168.1.1
    Netmask=255.255.255.0


    Pertama hubungkan LAN dari Mikrotik Ethernet nomor 2 ke PC dan masukkan ip di PC=
    Ip Address=192.168.1.2 (sesuaikan dengan network anda)
    Netmask=255.255.255.0
    Gateway=192.168.1.1
    (sesuaikan dengan network anda)
    DNS=192.168.1.1 (sesuaikan dengan network anda)

    Seperti gambar di bawah ini:



    Selanjutnya remote Mikrotik anda dengan winbox,download winbox  ((DISINI))

    Seperti gambar di bawah ini:


    Setelah masuk ke halaman winbox,pastikan winbox bersih dari settingan lama dengan mereset mikrotik tersebut,di halaman utama winbox klik “New Terminal” kemudian ketik system reset dan tekan ENTER di keyboard dan tekan huruf Y seperti gambar di bawah ini:




    Tunggu 2 menit Mikrotik mereset system,dan kembali buka remote mikrotik dengan winbox, di halaman utama winbox klik “Remove Configuration” seperti gambar di bawah ini:


    Selanjutnya di halaman utama winbox klik “Bridge” dan klik + dan klik “OK” seperti gambar di bawah ini:


    Selanjutnya klik bagian TAB yaitu “Port” dan + di bagian interface nya pilih “ether1 dan di bagian Bridge nya pilih “bridge1” dan klik “OK” seperti gambar di bawah ini:


    Klik bagian TAB yaitu “Port” lagi dan + di bagian interface nya pilih “ether2” dan di bagian Bridge nya pilih “bridge1” dan klik “OK” seperti gambar di bawah ini:



    Selanjutnya kembali ke TAB “Bridge” dan klik “Setting” dan centang “Use Ip Firewall” dan klik “OK” seperti gambar di bawah ini:


    Selanjutnya sambungkan LAN=
    Ethernet1 Mikrotik Ke Modem
    Ethernet2 Mikrotik Ke HUB
    PC Ke HUB

    Seperti gambar di bawah ini:



    Selanjtunya test ping 192.168.1.1 –t dari cmd pc,dan test browsing , seperti gambar di bawah ini:




    PC telah terkoneksi ke internet melalui Mikrotik yang di Bridge,sekarang kita buat pengaturan bandwidthnya,untuk pengaturan bandwidth saya gunakan Queue Tree membagi otomatis rata bandwidth setiap client nya.

    Pertama kita buat Firewall filter drop virus dan anti netcut,di halaman utama winbox pilih “New Terminal” kemudian Copy scripts di bawah dan pastekan di “New Terminal” winbox...

    /ip firewall filter
    add action=accept chain=input disabled=no dst-port=8291 protocol=tcp
    add action=drop chain=forward connection-state=invalid disabled=no
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=135-139 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=1433-1434 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=445 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=445 protocol=udp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=593 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=1024-1030 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=1080 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=1214 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=1363 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=1364 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=1368 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=1373 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=1377 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=2745 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=2283 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=2535 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=2745 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=3127 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=3410 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=4444 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=4444 protocol=udp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=5554 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=8866 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=9898 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=10080 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=12345 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=17300 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=27374 protocol=tcp
    add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=65506 protocol=tcp
    add action=jump chain=forward disabled=no jump-target=virus
    add action=drop chain=input connection-state=invalid disabled=no
    add action=accept chain=input disabled=no protocol=udp
    add action=accept chain=input disabled=no limit=50/5s,2 protocol=icmp
    add action=drop chain=input disabled=no protocol=icmp
    add action=accept chain=input disabled=no dst-port=21 protocol=tcp
    add action=accept chain=input disabled=no dst-port=22 protocol=tcp
    add action=accept chain=input disabled=no dst-port=23 protocol=tcp
    add action=accept chain=input disabled=no dst-port=80 protocol=tcp
    add action=accept chain=input disabled=no dst-port=8291 protocol=tcp
    add action=accept chain=input disabled=no dst-port=1723 protocol=tcp
    add action=accept chain=input disabled=no dst-port=23 protocol=tcp
    add action=accept chain=input disabled=no dst-port=80 protocol=tcp
    add action=accept chain=input disabled=no dst-port=1723 protocol=tcp
    add action=add-src-to-address-list address-list=DDOS address-list-timeout=15s \
    chain=input disabled=no dst-port=1337 protocol=tcp
    add action=add-src-to-address-list address-list=DDOS address-list-timeout=15m \
    chain=input disabled=no dst-port=7331 protocol=tcp src-address-list=knock
    add action=add-src-to-address-list address-list="port scanners" \
    address-list-timeout=2w chain=input comment="Port scanners to list " \
    disabled=no protocol=tcp psd=21,3s,3,1
    add action=add-src-to-address-list address-list="port scanners" \
    address-list-timeout=2w chain=input comment="SYN/FIN scan" disabled=no \
    protocol=tcp tcp-flags=fin,syn
    add action=add-src-to-address-list address-list="port scanners" \
    address-list-timeout=2w chain=input comment="SYN/RST scan" disabled=no \
    protocol=tcp tcp-flags=syn,rst
    add action=add-src-to-address-list address-list="port scanners" \
    address-list-timeout=2w chain=input comment="FIN/PSH/URG scan" disabled=\
    no protocol=tcp tcp-flags=fin,psh,urg,!syn,!rst,!ack
    add action=add-src-to-address-list address-list="port scanners" \
    address-list-timeout=2w chain=input comment="ALL/ALL scan" disabled=no \
    protocol=tcp tcp-flags=fin,syn,rst,psh,ack,urg
    add action=add-src-to-address-list address-list="port scanners" \
    address-list-timeout=2w chain=input comment="NMAP NULL scan" disabled=no \
    protocol=tcp tcp-flags=!fin,!syn,!rst,!psh,!ack,!urg
    add action=accept chain=input comment="ANTI NETCUT" disabled=no dst-port=\
    0-65535 protocol=tcp src-address=61.213.183.1-61.213.183.254
    add action=accept chain=input comment="ANTI NETCUT" disabled=no dst-port=\
    0-65535 protocol=tcp src-address=67.195.134.1-67.195.134.254
    add action=accept chain=input comment="ANTI NETCUT" disabled=no dst-port=\
    0-65535 protocol=tcp src-address=68.142.233.1-68.142.233.254
    add action=accept chain=input comment="ANTI NETCUT" disabled=no dst-port=\
    0-65535 protocol=tcp src-address=68.180.217.1-68.180.217.254
    add action=accept chain=input comment="ANTI NETCUT" disabled=no dst-port=\
    0-65535 protocol=tcp src-address=203.84.204.1-203.84.204.254
    add action=accept chain=input comment="ANTI NETCUT" disabled=no dst-port=\
    0-65535 protocol=tcp src-address=69.63.176.1-69.63.176.254
    add action=accept chain=input comment="ANTI NETCUT" disabled=no dst-port=\
    0-65535 protocol=tcp src-address=69.63.181.1-69.63.181.254
    add action=accept chain=input comment="ANTI NETCUT" disabled=no dst-port=\
    0-65535 protocol=tcp src-address=63.245.209.1-63.245.209.254
    add action=accept chain=input comment="ANTI NETCUT" disabled=no dst-port=\
    0-65535 protocol=tcp src-address=63.245.213.1-63.245.213.254



    Seperti gambar di bawah ini:




    Hasilnya bisa di lihat di halaman utama winbox pilih “Ip” kemudian “Firewall” kemudian TAB “Filter Rules”,seperti gambar di bawah ini:



    Selanjutnya kita buat setting mangle untuk queue tree download dan upload,di halaman utama winbox pilih “New Terminal” dan Copy Scripts di bawah dan pastekan di “New Terminal” winbox..

    Perlu di perhatikan sebelum copy paste,scripts di bawah yang saya kasih spidol merah di sesuaikan network tersebut dengan network anda,setelah di edit dengan network anda baru di pastekan di “New Terminal” Winbox....

    /ip firewall mangle add action=mark-connection \
    chain=forward comment="SEMUA KONEKSI" disabled=no \
    new-connection-mark="SEMUA KONEKSI" passthrough=ye
    s


    /ip firewall mangle add action=mark-packet \
    chain=forward comment="PAKET DOWNLOAD" \
    connection-mark="SEMUA KONEKSI" disabled=no \

    dst-address=192.168.1.0/24 \
    new-packet-mark="PAKET DOWNLOAD" \
    passthrough=no

    /ip firewall mangle add action=mark-packet \
    chain=forward comment="PAKET UPLOAD" \
    connection-mark="SEMUA KONEKSI" disabled=no \
    new-packet-mark="PAKET UPLOAD" passthrough=no \

    src-address=192.168.1.0/24

    Seperti gambar di bawah ini:



    Bisa di lihat di halaman utama winbox pilih “Ip” kemudian “Firewall” kemudian TAB “Mangle”,seperti gambar di bawah ini:



    Selanjutnya Queue Type,Copy Paste scripts di bawah di “New Terminal” Winbox:

    /queue type add kind=pcq name=DOWNLOAD \
    pcq-classifier=dst-address,dst-port

    /queue type add kind=pcq name=UPLOAD \
    pcq-classifier=src-address,src-port


    Seperti gambar di bawah ini:


    Selanjutnya kita set Queue tree untuk membagi oromatis rata bandwidth setiap client nya, Copy Paste scripts di bawah di “New Terminal” Winbox:

    /queue tree add name=DOWNLOAD \
    packet-mark="PAKET DOWNLOAD" \
    parent=global-out \
    priority=1 queue=DOWNLOAD

    /queue tree add name=UPLOAD \
    packet-mark="PAKET UPLOAD" \
    parent=ether1 \
    priority=1 queue=UPLOAD


    Seperti gambar di bawah ini:


    Bisa di lihat di halaman utama winbox pilih “Queues” kemudian TAB “Queue Tree”,seperti gambar di bawah ini:


    Selanjutnya test browsing sambil melihat traffic di Queue Tree ..apakah sudah berjalan Avg.Rate nya? ..jika sudah berjalan maka setting sudah benar seperti gambar di bawah ini:


    Selesai dan selamat mencoba...

    Makalah Manajemen Pemasaran

    BAB I
    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang
    Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.

    Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
    Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
    1.2. Tujuan Pembahasan Makalah.
    1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan teori pemasaran dan semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran.
    2. Untuk memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara melakukan kegiatan pemasaran dan apa saja yang harus dilakukan dalam kegiatan pemasaran.
    3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran atau marketing mix.

    BAB II
    PEMBAHASAN

    2.1. Landasan Teori
    2.1.1 Pengertian Pemasaran.
    Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar.
    Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.
    Pengertian pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi :
    1. William J Stanton, menyatakan bahwa:
    Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
    2. Philip dan Duncan.
    Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-barang berwujud kepada konsumen.
    3. American Marketing Association.
    Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

    Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :
    1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
    2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
    3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.
    2.1.2 Kegiatan Utama pemasaran
    Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut marketing mix adalah suatu perangkat perusahaan yang terdiri dari 4 variable yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan saluran distribusi dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan yang bisa memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen pasar yang di harapkan.



    2.2 Pembahasan.
    2.2.1 Bauran Pemasaran
    Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).

    1. Product (Produk).
    Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
    Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan di jual perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari keempat variable marketing mix maka kita bagi menjadi 3 bagian :
    a. Pemilihan produk
    b. Pembungkus barang
    c. Merk barang

    a. Pemilihan barang/produk
    Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau produk yang akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada penentuan harga, strategi, promosi, yang akan dilakukan agar berhasil dalam melaksanakan fungsi penjualan dari bidang pemasaran. Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk dipasarkan atau sesuai dengan perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan perusahaan sehingga hasil kegiatan perusahaan yang dicapai akan dapat mempertahankan atau ditingkatkan demi kelangsungan hidup perusahaan.
    Yang penting disini adalah bagaimana cara mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadi di mana pada suatu saat kalau produk tersebut sudah mencapai tahap kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang berarti juga terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan. Oleh karena itu sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan produk dalam siklus kehidupan produk maka tindakan yang harus dilakukan adalah strategi apa yang akan dilakukan atau kebijaksanaan apa yang akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah tidak laku lagi perusahaan sudah menyiapkan produk baru,sebagai pengganti atau strategi baru.
    Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi menjadi 5 tahapan di mana untuk masing-masing tahap suatu perusahaan harus memasang strategi atau kebijaksanaan yang berlainan untuk menjaga agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut :
    1. Tahap perkenalan
    2. Tahap pertumbuhan
    3. Tahap kedewasaan
    4. Tahap kejenuhan
    5. Tahap penurunan

    Apabila di gambarkan maka akan menjadi sebagai berikut:

    Penjualan


    1 2 3 4 5
    Waktu
    Gambar 1. Daur siklus kehidupan barang.
    (Produck life cycle)


    1. Tahap Perkenalan
    Tahap perkenalan ini menunjukan bahwa barang yang dipasarkan benar-benar baru atau masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya sehingga perlu memperkenalkan barang tersebut pada masyarakat melalui penyampaian informasi dengan kegiatan promosi yang gencar dan agresif menekankan merk penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan produk sejenis ataupun bagaimana kegunaanya bagi konsumen dan lain-lain.
    Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi sedangkan hasil penjualan masih berjumlah sedikit dalam memberikan tambahan pendapatan produsen. Tujuan utama promosi adalah agar konsumen tahu dan mengenal dengan baik produk perusahaan dan mulai menyukainya.
    2. Tahap Pertumbuhan
    Tahap pertunbuhan ditunjukan dengan meningkatnya volume penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai. Usaha yang dilakukan dalam tahap ini adalah menurunkan kegiatan promosinya untuk diganti dengan memperluas dan meningkatkan distribusi ke daerah-daerah (lokasi-lokasi segmen pasar) yang belum dimasuki atau kegiatan promosi digantikan dengan persaingan harga dengan perusahaan pesaing.
    Pada tahap ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang mencoba merebut segmen pasar yang kita kuasai dengan menggunakan strategi-strategi yang dengan perlahan dan pasti dapat menggeser kedudukan perusahaan yang lebih dulu masuk pasar.
    3. Tahap kedewasaan dan kejenuhan
    Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan.
    Tambahan volume penjualan sudah dilakukan sedangkan bagian pasar yang kita kuasai sudah banyak yang dimasuki produk-produk pesaing yang sedikit demi sedikit mulai mengikis segmen pasar kita, ditambah lagi dengan konsumen sudah mulai melirik produk sejenis lainnya yang sekiranya mempunyai keunggulan lebih banyak atau dengan kata lain konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang kita jual.

    4. Tahap kemunduran/penurunan
    Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan tidak bangkrut. Adapun kebijaksanaan yang akan di ambil oleh perusahaan pada umumnya terdiri dari 2, yaitu :

    1. Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing dengan digantikan oleh barang yang benar-benar baru dan lain dibandingkan dengan produk lama. Kebijaksanaan ini dapat berjalan dengan lancar asalkan perusahaan mempunyai tenaga yang punya kemampuan dalam membuat motivasi baru, kreasi, atau menciptakan barang yang akan menggantikannya.

    2. Tetap mempertahankan barang lama tetapi memperbaharui atribut-atribut lamanya baik dari segi kemasan atau dapat juga menonjolkan kelebihan lain. Kalau alternatif ini tidak dapat dilakukan perusahaan harus dapat membuat barang yang benar-benar baru yang memerlukan penelitian dari awal baik dari segi mutu, merk dagang, pembungkus, cara mendistribusikan dan lain-lain.
    b. Pembungkus barang
    Bungkus barang merupakan pertimbangan ke dua setelah produk yang sejenis ternyata mempunyai kualitas yang sama kualitas yang sama, rasa yang sama atau kegiatan yang relative berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa bingung dengan berbagai merk tersebut akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar produk yang akan dipilih. Oleh karena itu bungkus juga memegang peranan penting dalam penjualan produk.
    Untuk membuat bungkus agar menarik pembeli maka perusahaan harus mempertimbangkan dari berbagai aspek baik aspek ekonomis, keindahan maupun praktisnya.
    Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:
     Bungkus yang membangkitkan hasrat untuk membeli.
     Bungkus yang mudah diingat.
     Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat besaing dengan produk sejenis yang lain.
     Bungkus di design agar dapat menjaga mutu barang, memudahkan pengangkutan, penyimpanan, penyusunan di rak took, atau memmpunyai kegiatan setelah dipakai habis (ada kegiatan ganda).
    c. Merk Barang
    Merk barang yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai dengan gambar tertentu untuk mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain. Dengan melihat merk seseorang yang sudah menggemari atau fanatic terhadap rasanya, mutunya atau keadaanya tidak akan nemilih lagi dalam memilih lagi dalam membeli barang cukup hanya dengan melihat gambar tertentu atau kata-kata tertentu dalam suatu prroduk menganggap sudah cukup memutuskan untuk membeli.
    Dengan merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat menghemat waktu dalam membeli karena dapat menyuruh orang lain untuk membelinya (praktis) dan membuat anggaran tertentu dalam memakainya.
    Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh konsumen ini ternyata terlihat juga oleh produsen sehingga sering sekali produsen menggunakan merk tersebut sebagai salah satu strategi pemasarannya dengan jalan perusahaan memproduksi barang yang tidak terlalu berbeda setiap memakai berbagai merk, hal ini dilakukan untuk menguasai pasar.
    2. Price (Harga)
    Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
    Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of money and or goods needed to acquire some combination of another goods and its companying services”. Pengertian di atas mengandung arti bahwa harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.
    Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna untuk mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari prouksi tersebut (Moenroe, 1990). Jika hal ini dikaitkan dengan produk layanan, maka seseorang akan datang ke tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan untuk mendapatkan produk layanan kita sesuai dengan produk layanan yang ditawarkan.
    Harga dan kebijaksanaan harga adalah elemen yang paling banyak diperdebatkan dalam pemasaran. Harga adalah satu-satunya variabel strategi pemasaran yang berkaitan dengan pemasukan, bagaimanapun harga mendatangkan masalah tersendiri. Condous (1983) menyarankan, “…apabila pengenaan biaya (charging) merupakan suatu keharusan, maka besarnya harus disesuaikan dengan kemampuan pengguna.”
    Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen paling banyak dibutuhkan dalam masalah penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga. Hal yang menarik sekali adalah bahwa para penjual kerap kali mengetahui permintaan in-elastis. Oleh karena itu mereka menetapkan harga yang paling tinggi. Akan tetapi mereka lalai bertindak yang sebaliknya, jika menghadpi permintaan yang elastis, walaupun harga lebih rendah akan menaikkan penjualan unit, pendapatan total, penggunaan fasilitas dan mungkin juga naiknya laba bersih.
    Prinsip penetapan harga barang dapat juga diterapkan daam penetapan harga jasa. Secara singkat prinsip-prinsip penetapan harga menurut Zeithaml dan Bitner (1996) adalah sebagai berikut:
    1. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan harganya, yang mencakup: pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan tingkat permintaan, prakiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan harga, dan menentukan harga akhir.
    2. Perusahaan tidak selalu harus berupaya mencari profit makasimum melalui penetapan harga. Sasaran lain yang bisa mereka capai adalah mencakup survival, memakasimumkan penerimaan sekarang, memakasimumkan pertumbuhan penjualan, memakasimumkan penguasaan (skimming) pasar dan kepemimpinan produk atau kualitas.
    3. Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsif permintaan terhadap perubahan harga. Untuk mengevaluasi sensitifitas harga, para pemasar bisa menghitung elastisitas permintaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

    Elastisitas = Persen (%) perubahan dalam kuantitas yang dibeli
    Persentase perubahan dalam harga

    4. Berbagai jenis biaya harus sipertimbangkan dalam menetapkan harga, termasuk di dalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya variabel, biaya tidak langsung yang bisa dilacak, dan biaya-biaya yang teralokasi. Bila suatu produk atau jasa harus mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, harga harus mampu menutup semua biaya mencakup mark-upnya.
    5. Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan barang dan jasa yang ditawarkan peruasahaan dan karenanya harus dipertimbangkan dalam proses penetapan harga.
    6. Berbagai cara penetapan yang ada mencakup mark-up, sasaran perolehan, nilai yang bisa diterima, going rate, sealed-bid, dan harga psikologis.
    7. Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuikan harganya dengan menggunakan harga geografis, diskon harga, harga promosi, dan harga diskrimiasi, serta harga bauran produk.

    Dalam situasi tertentu, pengguna melakukan penilaian atau menghitung-hitung tentang apa yang akan mereka peroleh sebagai balasan dari apa yang mereka berikan. Dengan demikian, harga merupakan pembatas (trade-of) untuk sejumlah benefit (nilai) yang akan diberikan oleh suatu produk (barang atau jasa) dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan penggunaan produk tersebut (Yazid), 1999). Pusat informasi yang menghendaki profit harus mampu menutup semua biaya yang berkaitan dengan proses memproduksi dan memasarkan suatu jasa. Selanjutnya menetapkan marjin secukupnya sehingga mampu memberikan keuntungan yang memuaskan.

    Yazid (1999) yang mengatakan bahwa, “Harga atau biaya sebuah jasa akan mencakup harga yang bersifat moneter dan harga yang bersifat non-moneter. Harga yang bersifat moneter mempuyai peranan penting bagi bagian pemasaran untuk mengukur tingkat atau porsi penerimaan dari konsumen”. Selanjutnya dikatakan bahwa, di samping itu beberapa biaya non-moneter yang mungkin diperhitungkan konsumen ketika menggunakan suatu jasa mencakup:
    1. Waktu. Waktu merupakan komoditas utama bagi sejumlah orang, dan bagi seseorang yang menawarkan jasa dengan pelayanan yang berbeda kepada setiap individu, tetapi mempunyai keterbatasan waktu, mereka akan memperhitungkan biaya terhadap waktu yang digunakan dalam mencari/memburu suatu jasa, karena barangkali waktu yang terbuang itu sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain.
    2. Upaya-upaya yang bersifat fisik. Biaya untuk melakukan upaya-upaya fisik yang diperlukan unruk memperoleh sejumlah jasa bisa saja dimasukkan, khususnya bila penyajian jasa dilakukan secara swalayan.
    3. Biaya-biaya sensor. Biaya-biaya ini bisa saja dikenakan sehubungan dengan adanya kebisingan, bau tidak sedap, aliran udara yang tidak lancar, terlalu panas atau terlalu dingin ruangannya, tempat duduk yang tidak nyaman, lingkungan yang terkesan jorok, bahkan rasa yang tidak mengenakkan.
    4. Biaya-biaya psikologis. Biaya-biaya ini kadang-kadang dikenakan untuk penggunaan suatu jasa tertentu, seperti upaya yang bersifat mental (berpikir), perasaan adanya ketimpangan atau ketidakadilan bahkan rasa takut. (Yazid, 1999)


    3. Promotion (Promosi)
    Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
    3.1.1 Promosi
    1. Pengertian Promosi.
    Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara pembeli dan penjual.
    Promosi merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting karena sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena itu pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang bersaing untuk merebut hati pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang dijualnya.
    Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif pertimbangan secara emosional, seperti : merasa bangga, sugesti, angan-angan dan sebagainya. Tetapi bisa juga pembeli membeli secara rasional seperti: karena mempertimbangkan riwatnya, ekonomisnya, segi kepraktisan, harganya, pengangkutannya dan sebagainya.
    Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, pada umumnya ada 4 kegiatan yang biasa dilakukan yaitu:
    a. Periklanan.
    b. Personal selling.
    c. Promosi penjualan.
    d. Publisitas dan humas.

    a. Periklanan (Advertensi)
    Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya seperti iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non laba, individu-individu yang membuat poster dan sebagainya.
    Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang baru atau yang tidak terjangkau oleh salesman maupun personal selling. Periklanan sering dilakukan baik melalui surat kabar, radio dan TV, pos langsung atau bahkan melalui biro periklanan.
    b. Personal selling
    Personal selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar individu yang sering bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah pihak.*)
    Proses personal selling adalah sebagai berikut:


    Pelayanan sesudah penjualan
    *) Nichles : “Principles of marketing” Prentice Hall 1978.
    c. Promosi penjualan
    Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan menggunakan alat peraga seperti: Peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya.
    d. Publisitas
    Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang diberikan tidak dalam bentuk iklan tetapi berupa berita.
    Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa merugikan kalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan kejelekannya.
    4. Saluran Distribusi ( Place )
    Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.

    4.1. Pengertian Saluran Distribusi.
    Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
    Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
    4.2 Pemilihan saluran distribusi
    Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas.
    Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk menyalurkan barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak (penguasaan) sampai dengan pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak kepemilikannya saja.
    Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
    a. Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.
    b. Sifat produk.
    c. Sifat perantara.
    d. Sifat pesaing
    e. Sifat perusahaan, dan sebagainya
    Sifat pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen dalam memilih saluran distribusi yang dipakai.
    Sebagai contohnya, kalau jumlah pembeli hanya, frekuensi pembelian dalam jumlah yang kecil-kecil maka akan membuat produsen cenderung memilih saluran distribusi yang panjang.
    Demikian juga sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang tidak kalah pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak, bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat dari segi konsumen, harganya dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan yang penting juga.
    Demikian juga masalah sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju dan sebagainya menjadi faktor yang penting dalam memilih saluran distribusi yang akan digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan tujuan agar barang yang ditawarkan sampai pada konsumen industry maupun konsumen akhir.
    4.3 Alternatif pemilihan saluran distribusi.
    Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping mempertimbangkan faktor-faktor di atas perusahaan juga perlu mengetahui unsure apa saja yang sebenarnya juga mempengaruhi pemilihan saluran distribusi, diantaranya:
    a. Tipe perantara.
    Perantara dalam kenyataannya juga melakukan beberapa macam fungsi pemasaran seperti penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian dan sebagainya. Kalau fungsi pemasaran yang dilakukan perantara ternyata lebih efisien disbanding dengan kalau fungsi pemasaran dilakukan oleh produsen maka produsen yang bersangkutan biasanya memasukan perantara kedalam saluran distribusi yang dipilihnya.
    Pada dasarnya ada 3 jenis perantara yaitu :
    1. Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang secara nyata mempunyai barang dagangan dan melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang di dagangkan dalam jumlah volume penjualan yang besar sehingga pedagang besar ini biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah yang banyak atau dengan kata lain tidak melayani kosumen akhir yang membeli untuk memenuhi kebutuhan pribadinnya (atau besifat non-bisnis).

    2. Pengecer (retailer) adalah perantara yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan pribadi maupun konsumen industri.
    Kalau digambarkan saaluran distribusi tersebut adalah sebagai berikut:


    Gambar 5.3. Saluran distribusi pemasaran.
    3. Agen, Agen merupakan perantara yang ketiga, agen mempunyai perbedaan baik dengan pedagang besar mupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada masalah hak kepemilikan barang yang dijualnya. Kalau pedagang besar dan pengecer memiliki hak milik pada barang yang dijual maka kalau pada agen sebaliknya. Biarpun sebagai agen mereka bisa menjual dalam partai besar tetapi tetap hak miliknya ada pada produsennya.
    Kalau digambarkan sebagai berikut:


    Gambar 5.4. Saluran distribusi yang memasukan agen dan langsung ke konsumen akhir.
    b. Jumlah Perantara.
    Kalau ditinjau dari jumlah perantara, ini menyangkut untuk tingkat penyebaran pasar yang diinginkan oleh produsen.
    Dengan mempertimbangkan jumlah perantara/penyalur maka produsen mempunyai 3 jenis kebijaksanaan alternative pemakaian saluran distribusi, yaitu:

    1. Distribusi Insentif.
    Kebijaksanaan yang dipakai perusahaan dengan jalan memakai sebanyak mungkin penyalur atau pengecer untuk mencapai dengan cepat kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan segera. Biasanya kebijaksanaan ini dilakukan kalau produsen menjual barang-barang konsumsi sejenis, konvinen atau kebutuhan pokok sehari-hari.
    2. Distribusi selektif.
    Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memakai beberapa perantara saja, untuk memudahkan pengawasan terhadap penyalur. Distribusi ini dipakai untuk memasarkan barang-barang baru, barang spesial maupun barang industri jenis peralatan ekstra. Sehingga dalam pemakaian saluran distribusi ini produsen berusaha memilih berapa penyalur yang benar-benar baik dan mampu melaksanakan fungsi pemasaran.
    3. Distribusi eksklusif.
    Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memilih satu perantara saja dalam wilayah geografis tertentu. Hal ini digunakan untuk pengawasan yang lebih intensif dan mendorong semangat penyalur agar agresif dalam melaksanakan fungsi pemasarannya. Distribusi ini dipakai produsen penghasil barang-barang yang relatif mahal/berat.
    Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan (finance), teori Marketing mix juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.[1]
    Perencanaan saluran distribusi dilakukan dengan maksud untuk memperlancar penyaluran produk agar sampai kepada konsumen. Dengan kegiatan distribusi ini diharapkan dapat mempermudah konsumen untuk memperoleh produk setiap saat. Kecepatan dan ketepatan dari saluran distribusi yang dilakukan oleh perusahaan akan sangat membantu konsumen dalam mendapatkan produk perusahaan, hal ini agar dapat menaikkan citra keberadaan produk dan perusahaan itu sendiri.


    BAB III
    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan
    Dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan yang sangat penting guna mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan melakukan perencanaan terhadap empat bauran pemasaran diharapkan perusahaan dapat merumuskan program pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.
    Perencanaan produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus benar- benar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus mencerminkan kualitas yang baik. Hal tersebut agar sesuai dengan tujuan perusahaan yang mana produk yang dihasilkan dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Karena produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran, keberhasilan suatu perusahaan dapat diketahui dari respon yang ditunjukkan oleh konsumen.
    Pada situasi persaingan dan perubahan yang bergerak begitu cepat ini perusahaan ditekan oleh faktor-aktor eksternal seperti perubahan teknologi, ekonomi, sosial kultural dan pasar. Di sisi lain, secara internal perusahaan menghadapi perubahan organisasi yang tak kalah peliknya, seperti masalah budaya perusahaan, struktur, karyawan, pemegang saham. Dalam situasi seperti ini konsep pemasaran tidak lagi cukup hanya berbicara tentang penjualan, periklanan atau bahkan konsep bauran pemasaran 4P (product, place, pricing, dan promotion).
    Pemasaran harus dilihat sebagai suatu konsep bisnis strategi (strategic business concept). Artinya pemasaran tidak lagi sekadar marketing as it is, melainkan harus diintegrasikan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan.


    DAFTAR PUSTAKA

    - Hermawan Kartajaya dan Philip Kotler, 2002, Rethinking Marketing; Sustainable Marketing Enterprise in Asia. Jakarta: Prenhallindo.
    - Keegan, Warren J. 1996, Manajemen Pemasaran Global: Alih Bahasa, Alexander Sindoro Jilid 1, Jakarta: Prenhallindo.
    - Widyatmini,1995, Pengantar Bisnis,Cetakan ke IV edisi 1,seri,Depok,Seri Diktat Kuliah: Gunadarma
    - Gruenwald, G. 1985. Seri Pemasaran dan Promosi, Pengembangan Produk Baru, PT Alex Media Komputindo, Jakarta
    - Kotler, P. 1995. Manajemen Pemasaran; Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jilid I, edisi kedelapan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
    - Dan Berbagai sumber lainnya.

    E K O N O M I INTERNASIONAL


    Ilmu Ekonomi Internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi antar-negara dan keterkaitan ilmu ekonomi mikro (penentuan harga/alokasi sumber) dengan ilmu ekonomi makro (pendapatan nasional/GNP, perkapita/GDP dan sumber daya agregat).

    Bentuk hubungan ekonomi internasional, baik pertukaran maupun utang/piutang, menggambarkan kedudukan ekonomi suatu negara dalam hubungannya dengan negara lain. Beda hubungan ekonomi antar-negara dengan antar-daerah dalam satu negara :



    1. perbedaan dalam mata uang

    2. beda peraturan-peraturan yang

    dikeluarkan oleh Pemerintah

    3. derajat mobilitas sumber daya

    4. perbedaan lain : hukum, budaya, adat-istiadat, politik, selera.

    Jarang sekali ada negara yang ekonominya benar-benar tertutup, oleh karena itu perlu dipelajari ekonomi internasional. Setiap ada perubahan permintaan atau penawaran agregat di pasar dunia, termasuk harga, maka pengaruhnya dirasakan dalam bentuk perubahan ekspor/impor dan secara tidak langsung juga pada produksi dan harga di dalam negeri.




    Renaissance = keinginan untuk mengeksplorasi dunia lain. Kelompok merkantilisme sering dibedakan menjadi 2 :

    1. kelompok Bullionist, lebih tegas dalam mengaitkan tingkat kemakmuran negara dengan peningkatan stok logam mulia, mendorong kebijakan ekonomi yang menghasilkan surplus ekspor, logam mulia berfungsi sebagai uang, tokoh utama : Gerald Malynes

    2. kelompok Merkantilis murni, mengaburkan perbedaan uang dan modal (uang dianggap modal), masalah suku bunga : menentang adanya riba, suku bunga rendah mendorong kegiatan ekonomi. Harga terus meningkat, uang beredar perlu meningkat. Maka, uang sangat penting. Jalan memperbanyak uang dengan perdagangan internasional.

    Tokoh-tokoh merkantilis murni antara lain :

    Josiah Child : perdagangan internasional menghasilkan kemakmuran, menambah kekuasaan. Melalui perdagangan dan agama, ekspor didorong, impor dibatasi. Ekspor logam mulia dilarang. Barang-barang ekspor diberi subsidi supaya dapat dijual murah, meningkatkan kurs asing, menjatuhkan mata uang sendiri. Ekspor bahan mentah dilarang agar harganya di dalam negeri tetap rendah. Barang modal dan tenaga teknisi dilarang diekspor. Upah dipertahankan pada tingkat serendahnya, agar harga-harga di dalam negeri tetap.

    James Stenard : golongan rakyat terendah dalam negara pedagang harus ditekan sampai pemenuhan kebutuhan fisik saja. Usahakan memperoleh monopoli perdagangan dan daerah jajahan.

    Thomas Mun/Louis XIV (PM Perancis) : dikenal dengan sebutan Colbertisme, menitikberatkan pada perkembangan industri dalam negeri daripada perdagangan internasional.

    Von Hornigh/Beker : memperkenalkan Cameralisme, upaya pegawai keuangan memupuk logam mulia untuk kepentingan kerajaan melalui kebijakan fiskal.

    Kesatuan pandangan kelompok Bullionist dan Merkantilis murni : pemerintah harus mengatur perdagangan luar negeri secara ketat demi pembinaan negara nasional yang kuat. Timbulnya negara nasional yang kuat ini merupakan awal dari Kapitalisme.



    TEORI KLASIK

    Akhir abad 18 : mulai hilangnya campur tangan Pemerintah atas perdagangan luar negeri.

    Richard Cantilon : keluar/masuk logam mulia di suatu negara erat hubungannya dengan tingkat harga barang/jasa di negara itu, dan berpengaruh pada neraca perdagangan.

    David Hume : usaha untuk menumpuk logam mulia dengan ekspor sia-sia karena hanya akan menyebabkan kenaikan impor. Penumpukan logam mulia oleh perorangan menghambat kegiatan ekonomi (idle money).

    John Locke (teori kuantitas uang) : surplus ekspor akan menaikkan harga-harga di dalam negeri dan menambah jumlah uang beredar. Price-Specie flow mechanism (mekanisme penyesuaian neraca perdagangan) : harga barang/jasa di dalam negeri naik maka konsumen mencari harga lebih murah di negara lain dan meningkatkan impor. Specie = logam mulia.

    Adam Smith : perdagangan internasional harusnya didasari azas saling menguntungkan. Ekspor adalah barang berlebih atau barang unggulan saja agar tidak terjadi perang harga. Perdagangan antar-negara yang bebas dan tidak terhalang berbagai peraturan pemerin-tah akan memberi hasil maksimal, karena masing-masing negara akan melakukan spesialisasi dalam produksi yang paling cocok/menguntungkan. Kritik Smith atas Merkantilisme :

    a) definisi kemakmuran, bukan banyaknya logam mulia, tetapi banyaknya barang-barang yang dimiliki. Mengembangkan stok produk negara melalui perdagangan, bukan perdagangan, karena semata-mata untuk menumpuk logam mulia melalui surplus ekspor

    b) doktrin negara nasional yang kuat, sebatas terhadap militer dari luar, tata hukum dan keadilan dalam negeri, atau melaksanakan pekerjaan umum. Usaha lain harus diserahkan kepada swasta.

    Sumbangan positif Smith :

    v spesialisasi internasional dalam produksi dengan Natural Advantage (sumber alam) dan Acquirred Advantage (kemampuan/keterampilan/produk yang belum diproduksi negara lain) dilakukan terus sampai menghasilkan Absolute Advantage (negara mampu memproduksi barang/jasa dengan jam/hari kerja lebih sedikit dibandingkan jika dibuat oleh negara lain)

    v Vent for surplus theory (teori pelemparan surplus) kelebihan produksi suatu negara ditukar dengan kelebihan produksi negara lain mencegah pemborosan.

    Ricardo : teori biaya komparatif : manfaat bersama diperoleh bila masing-masing negara mengekspor barang-barang yang memiliki keuntungan komparatif (Term Of Trade =TOT = 1:1). Misalnya :
    Biaya jam kerja per output
    Kain Anggur DTD..

    Portugal 90 80 1 : 1,125
    Inggris 100 120 1 : 0,200

    Portugal memiliki Absolute advantage kedua jenis barang, perdagangan 2 negara dapat terjadi bila Portugal produksi anggur saja, Inggris kain saja. Manfaat terbesar diterima Inggris, sbb :

    keuntungan Portugal = 90 – 80 = 10

    keuntungan Inggris = 120 –100 = 20

    TOT = 1 : 1 artinya, Portugal memperoleh 1 unit kain Inggris untuk tiap 1 unit anggurnya. Manfaat sama diperoleh bila, masing-masing negara menghasilkan satu unit barang ekspor lebih murah daripada satu unit barang impor bila barang ini harus diproduksi sendiri.
    Kain Anggur

    Portugal 90 80
    Inggris 200 210 .

    Hasil perdagangan internasional = negara dan rakyat menjadi makmur dan juga seluruh dunia. Manfaat : 1)lebih banyak barang diproduksi, 2)lebih banyak konsumsi.
    Kain Anggur

    Portugal 90 80
    Inggris 85 95 .

    John Stuart Mill : TOT tidak harus 1 : 1, sepanjang ada penawaran/permintaan antara 2 negara bisa terjadi perdagangan.
    Kain Anggur DTD..

    Portugal 30 20 1 : 1,5
    Inggris 15 30 1 : 2,0 .

    TOT 1 : 1, yaitu Portugal melepas 1 anggur untuk 1 kain Inggris. Padahal di dalam negeri, Portugal melepas 1 kain untuk 1,5 anggur. Maka TOT- nya harus lebih besar dari DTD (TOT > DTD minimal). Di dalam negeri Inggris melepas 2 anggur untuk 1 kain. Maka TOT yang adil = 1 : 1,75. Jadi, 1,5 < DTI < 2,0. Portugal melepas 1 anggur untuk 1,75 kain (hemat = 0,25), Inggris melepas 1,75 kain untuk 2 anggur (hemat = 0,25).

    Syarat kedua Ricardo : keseimbangan internasional tercapai bila nilai total ekspor = nilai total impor tidak harus tercapai. Sebab, ada hukum persamaan permintaan internasional = hasil produksi suatu negara ditukar dengan hasil negara lain, nilai ekspornya dapat secara tepat digunakan untuk membayar nilai impor. Kecuali, ada negara curang yang memalsukan data biaya dan DTD.

    Asumsi-asumsi Ricardo dan Mill :

    1. Berlaku bagi 2 negara 2 barang, dan mengadaptasi asumsi klasik = dilakukan dengan "barter"

    2. Nilai dengan dasar jam kerja/ labour theory of value tidak realistis, tapi efektif karena kombinasi modal dan labour dalam proporsi yang tetap efeknya sama dengan tanpa kombinasi

    3. Tidak ada perubahan teknologi, bila ada, masing-masing negara prefer diversifikasi daripada spesialisasi produk

    4. Biaya produksi per satuan konstan, bila berlaku hukum biaya yang meningkat/menurun (Bastable), spesialisasi menjadi tidak sempurna

    5. Keterbatasan gerak faktor produksi antar-negara, tetapi bebas di dalam negeri. Hal-hal seperti ketidakcocokan keterampilan dengan pekerjaan dan pendidikan, monopoli golongan, kebiasaan tertentu, diskriminasi, dianggap tidak ada

    6. Biaya transport nol

    7. Kondisi pasar berada pada persaingan sempurna (barang homogen). Yang sebenarnya, selalu ada non-competing labour group = tenaga kerja yang tidak bersaing, misalnya dokter, guru dll

    8. Kemakmuran lewat perdagangan internasional dapat dicapai dengan syarat : (1)tenaga kerja full employment dan dapat pindah kerja dengan cepat, (2)distribusi pendapatan tetap.

    Senior : tingkat upah berupa uang di suatu negara harusnya ditentukan produktivitas tenaga kerja dibandingkan barang serupa yang dihasilkan negara lain, dan vice versa (kebalikan). Tidak setuju bahwa tingkat upah yang tinggi menghambat perdagangan antar-negara. Pendukung = Cairnes, Bastable, Marshall Pigou, Edgeworth.

    Cairnes : bilamana persaingan sempurna tidak ada, harga barang/jasa tidak ditentukan melulu dari biaya produksi, tetapi juga "permintaan timbal-balik". Upah timbal-balik (vice versa) dengan produktivitas. Hukum permintaan timbal-balik = hukum persamaan permintaan internasional = nilai ekspor/impor sama = keseimbangan internasional.

    Bastable : dengan adanya biaya meningkat/menurun dalam tingkat produktivitas, maka profit naik, dan selayaknya tingkat upah naik.

    Taussig : teori biaya komparatif (mirip Ricardo) akan mengekspor barang/jasa yang harga/biayanya di dalam negeri relatif rendah terhadap harga barang/jasa serupa di luar negeri, dan mengimpor barang/jasa yang harga/biayanya relatif tinggi bila diproduksi sendiri. Asumsinya : biaya produksi = tenaga kerja dan bunga. Upah dibagi 2, upah riil (cermin poduktivitas) dan upah uang (naik/turun sesuai tingkat harga). Kemungkinan terjadi perdagangan antara 2 negara karena :

    1. absolute differences in costs = beda biaya mutlak suatu barang, misalnya : kedelai di Amerika, minyak Arab, pisang Brasil dll

    2. comparative differences in cost = perbandingan biaya 2 barang dan 2 negara, misalnya : beras Jepang dan beras Indonesia

    3. equal differences in costs = beda biaya upah di 2 negara itu, TOT = 1 : 1.

    Dalam hal situasi 1 dan 2, perdagangan dapat terjadi terus. Dalam kondisi 3, hanya sementara sampai upah uang tercermin pada harga, yaitu harga menjadi sama dan perdagangan menjadi tidak menguntungkan kedua belah pihak karena biaya transportasi.

    Graham : kesulitan perdagangan internasional :

    v apabila 2 negara itu mempunyai kekuatan ekonomi relatif seimbang : a)seluruh keuntungan jatuh ke tangan negara yang lebih kecil/lemah, negara yang satunya tetap, b)negara yang lebih besar tetap memproduksi kedua macam barang, c)dua negara akan berebut spesialisasi pada produk yang memiliki biaya komparatif terrendah, karena pada TOT (1 : 1), akan mengeruk keuntungan

    v apabila tingkat konsumsi total 2 barang tidak sama, misalnya antara mobil dan korek api, a)seluruh keuntungan jatuh ke tangan negara yang lebih besar, negara yang kecil tetap, b)negara yang lebih kecil akan tetap memproduksi kedua macam barang, c)dua negara berebut spesialisasi barang yang mempunyai keuntungan komparatif besar, yaitu mobil. Tetapi tingkat konsumsi total mobil kecil, maka negara yang lebih kecil tetap harus produksi korek api juga.

    INGAT : PERDAGANGAN luar negeri terjadi akibat perbedaan harga antara 2 komoditi yang dijual di 2 negara itu. Perdagangan multi-lateral tidak selalu bersifat langsung pembeli – penjual, tetapi bisa dengan perantara yang tidak melakukan ekspor/impor, contoh Singapura dan Hongkong.

    Haberler : biaya riil diganti biaya alternatif. Biaya alternatif X : yaitu sejumlah barang Y yang harus dikorbankan agar X dapat diproduksi. Biaya alternatif X dan Y dinyatakan dalam garis kemungkinan produksi (production possibility line) atau garis transformasi (transformation line). Pada dasarnya teori ini tidak mengubah teori klasik, karena tetap berpandangan bahwa perdagangan internasional timbul karena perbedaan dalam perbandingan ongkos produksi barang yang diperdagangkan. Tetap mengutamakan masalah nilai dan bahwa penawaran semua input inelastis. Contoh soal :

    Biaya produksi per-unit produk (X) dibanding per kg beras (Y) sbb :

    Produk Biaya Biaya
    Indonesia Jepang

    Mobil 75.000 kg 15.000 kg

    Tekstil 22,5 10

    Beras 1 1

    Televisi 4.500 100

    Sabun 1,35 0,6

    Telur 4,5 5

    Tas 337,5 120

    Kayu 168,75 300

    Waktu produksi 1 kg beras di Indonesia = 2 jam, di Jepang = 0,5 jam. Upah per jam, di Indonesia = Rp.100,- Jepang = Y.150,-. Kurs valas : 1 Yen = Rp.6,-

    1. Produk mana yang diexpor Indonesia ?

    Biaya produksi per unit :

    = upah * jam kerja * kurs

    Biaya 1 kg beras :

    Indonesia = 100x2x1 = Rp.200,-

    Jepang = 150x0,5x6 = Rp.450,-

    Maka Harga-harga sbb :

    Mobil = 75.000 x 200 = 15.000.000

    Produk Biaya Biaya
    Indonesia Jepang

    Mobil 15.000.000 6.750.000

    Tekstil 4.500 4.500

    Beras 200 450

    Televisi 900.000 45.000

    Sabun 270 270

    Telur 900 2.250

    Tas 67.500 54.000

    Kayu 33.750 135.000

    Diekspor = beras, telur, kayu. Impor = mobil, tv, tas. Tekstil dan sabun tidak diperdagangkan.

    2. Produk mana yang keuntungan komparatifnya paling besar ?

    Dari index harga : Mobil Jepang =

    6.750.000 / 15.000.000 x 100 = 45

    Produk Biaya Biaya
    Indonesia Jepang

    Mobil 100 45

    Tekstil 100 100

    Beras 100 225

    Televisi 100 5

    Sabun 100 100

    Telur 100 250

    Tas 100 80

    Kayu 100 400

    Indonesia = kayu. Jepang = tv

    Dalam perdagangan internasional : Devaluasi (atau melemahnya nilai mata uang) akan meningkatkan ekspor. Bahkan, barang yang semula tidak dijual, diekspor. Inflasi dalam negeri menyebabkan nilai mata uang melemah.

    Teori modern mencari faktor yang menentukan keunggulan komparatif atas barang tertentu. Masih bertahan pada aspek produksi (supply), tidak membahas permintaan barang. Bertil Ohlin (1933) yang pertama mengemukakan teori perdagangan internasional modern dalam buku Interregional and International Trade yang berisi pikirannya dan gurunya Eli Heckscher (1919). Disebut teori H-O : faktor keamanan/perdamaian sebelum PD I memacu perdagangan internasional. Konsep Teori H-O :

    1. perdagangan internasional/antar-negara tidak beda dengan antar-daerah, melainkan biaya transpor yang diabaikan

    2. barang yang dijual bukan atas dasar natural and acquired advantage, tapi karena proporsi faktor produksi untuk memproduksi barang itu (factor proportion = intensity theory)

    3. perbedaan harga barang antara 2 negara terjadi karena beda proporsi faktor produksi yang berlainan atau perbedaan "hadiah alam" (endow-ment factor) bagi suatu negara

    4. suatu negara memproduksi barang yang menggunakan faktor produksi relatif banyak (murah) sehingga harga barang murah

    5. penggunaan faktor produksi yang murah akan menaikkan harga bahan itu, sedangkan harga faktor produksi yang relatif sedikit akan turun. Contoh : Indonesia memiliki faktor produksi tenaga kerja relatif banyak sehingga diproduksi barang yang padat karya. Hal ini akan menaikkan upah. Sementara harga modal dan tingkat bunga akan turun.

    6. akhirnya, perdagangan internasional cenderung menyamakan harga-harga barang yang diperdagangkan, juga berikut harga faktor-faktor produksi barang itu (equilibrium).

    Asumsi dasar teori H-O :

    a) analisa terhadap banyak negara – banyak barang (minimal 3 negara)

    b) perubahan teknologi = nol

    c) tingkat teknologi = sama

    d) nilai/harga didasarkan biaya produksi konstan dan meningkat

    e) penjualan faktor produksi bebas di dalam negeri dengan persaingan, tapi tidak bebas melalui perbatasan

    f) persaingan bebas di pasar barang

    g) standard tukar = emas

    h) distribusi pendapatan bisa berubah dengan kecenderungan harga faktor produksi sama.

    Kesamaan Ricardo-Mill dengan teori H-O (Modern) :

    1. sebab terjadi perdagangan internasional = pihak-pihak merasa mendapat manfaat

    2. manfaat mula-mula terasa karena ada perbedaan harga bila memproduksi sendiri

    3. kemudian manfaat berkembang menjadi spesialisasi produk

    4. perbedaan harga timbul karena beda biaya produksi.

    Perbedaan Ricardo-Mill dengan teori H-O (Modern) :

    o Biaya produksi : R-M = ditentukan dari jumlah jam kerja; Teori H-O = ditentukan sumber daya "hadiah alam" (factor endowment)

    o Masa waktu : R-M = perdagangan berakhir bila perbedaan biaya komparatif hilang akibat teknik produksi/produktivitas sama; Teori H-O = penyamaan "hadiah alam" tidak akan terjadi di masa depan, maka perdagangan tidak pernah berhenti.

    Diagram Edgeworth-Bowley, 1920, untuk menunjukkan kombinasi faktor produksi yang optimal bagi suatu negara atas dasar jumlah terbanyak, melanjutkan teori "hadiah alam" secara total. Contoh : dari 2 macam barang mana yang harus diproduksi dan berapa bila tersedia "n" tenaga kerja dan "n" modal?

    Marshall Pigou (1930) dan Edgeworth : kurva kesediaan (offer curve) adalah kurva yang menunjukkan kesediaan suatu negara untuk menukar sejumlah barang produksi dengan sejumlah barang impor pada berbagai kemungkinan TOT. Menunjukkan interaksi penawaran /permintaan barang 2 negara itu untuk mencari TOT keseimbangan. Untuk menggambar kurva kesediaan perlu diketahui :

    1. kurva kemungkinan produksi

    2. kurva indiferen perdagangan

    3. kurva indiferen konsumsi.

    Perdagangan terjadi kalau kurva kemungkinan produksi menggambarkan ongkos per-unit yang menurun. Bentuk kurva kesediaan tergantung :

    v bentuk kurva kemungkinan produksi, karena mencerminkan banyaknya barang yang dihasilkan oleh masyarakat negara itu sesuai harga dari faktor produksinya

    v bentuk pelaku indiferen yang mencerminkan selera dan keinginan (preferensi) masyarakat negara itu.

    Analisa kurva kesediaan hanya sisi permintaan. Analisa keseimbangan produksi/konsumsi dari 2 pihak, akibat :

    v kurva kemungkinan produksi lain – selera sama : perdagangan internasional menyebabkan masing-masing negara berusaha meningkatkan spesialisasi pada barang yang diekspor, mengorbankan produksi barang yang diimpor (Adam Smith).

    v kurva kemungkinan produksi sama – selera lain, dapat terjadi masing-masing negara meningkatkan spesialisasi dalam konsumsi, tetapi menghilangkan spesialisasi produksi. Perdagangan tergantung kekuatan permintaan konsumen.

    v kurva kemungkinan produksi sama – selera sama : tidak terjadi perdagangan, masing-masing memproduksi dan mengkonsumsi sendiri (subsisten).

    v kurva kemungkinan produksi lain - selera lain : masing-masing negara justru mengimpor (bukan mengekspor) barang kebutuhannya. (a)bila kekuatan permintaan dan penawaran sejalan, misalnya negara A memiliki keunggulan komparatif produksi barang Y akan meminta lebih banyak barang X, sesudah perdagangan dilaksanakan, masing-masing negara meminta lebih banyak barang dengan harga relatif lebih tinggi, (b)kekuatan permintaan dan penawaran bertentangan. Negara A memiliki keunggulan komparatif dalam produksi barang Y akan meminta lebih banyak barang Y sesudah perdagangan berjalan (masing-masing negara meminta lebih banyak barang dengan harga relatif lebih rendah sehingga perdagangan tidak menguntungkan).



    HARGA - HARGA

    Faktor intensity reversal = kondisi negara yang tidak dapat memproduksi barang yang faktor produksinya relatif banyak (hadiah alam), tetapi justru mengimpor.

    Teorema Euler = makin besarnya kesenjangan pendapatan negara maju dan negara berkembang (dalam pandapatan per kapita) banyak dipengaruhi ekonomi internasional, yaitu : hasil kerja perusahaan multinasional, investasi asing, dan kebijakan yang merugikan negara berkembang.

    Penguji pertama kebenaran teori H-O = Mac Dougall (1951) : data yang digunakan adalah negara Inggris dan Amerika, kesimpulan : teori H-O salah, yang benar = teori Klasik, yaitu tidak ada faktor "hadiah alam" dalam ekspor 2 negara.

    Leontief (1947) : struktur ekonomi Amerika yang disangka banyak orang : "mengekspor barang-barang padat modal dan mengimpor barang padat karya" ternyata salah. Yang terjadi : kebalikannya. Terdapat 2 kesimpulan : (a)paradox leontief : kesalahan teori H-O bahwa negara akan mengekspor barang dengan faktor produksi relatif lebih banyak dst, (b)teori H-O benar, karena ternyata Amerika memiliki relatif sedikit modal, (c)lahirlah konsep seorang tenaga kerja Amerika per-tahun sama dengan tiga tahun tenaga kerja negara lain.

    Swerling (1954) : kesalahan Leontief, karena tahun penelitian 1947 dekat dengan PD II sehingga ekspor masih terlalu besar daripada impor (penjajahan).

    Ellsworth (1954) : Leontief salah karena tidak semua asumsi teori H-O dipakai.

    Valvanis-Vail : penggunaan model produksi dengan koefisien tetap dalam perdagangan internasional tidak tepat kecuali bila masing-masing negara memiliki paling sedikit satu faktor produksi yang tidak digunakan saat tidak ada perdagangan.

    Vanek (1963) : menjelaskan adanya faktor produksi ketiga (natural resources) yang menurun menyebabkan perdagangan luar negeri Amerika berubah komposisi dengan mengekspor sumber daya alam yang relatif lebih rendah dan mengimpor s.d.a yang relatif lebih tinggi.

    Tatemoto / Ichimura (1959) : meneliti Jepang (sesuai teori HO).

    Stolper / Roskamp : kasus Jerman Timur (sesuai teori HO).

    Wahl : perdagangan Kanada dan Amerika (Kanada ekspor barang padat modal, tidak sesuai H-O).

    Bharadwaj : India dan Amerika (India ekspor barang padat modal).

    Samuelson (1998) : 2 asumsi :

    1) masing-masing barang fungsi produksinya (teknologi dll) sama/ homogen (sesuai teori H-O)

    2) strong factor intensity assumption, rasio modal terhadap tenaga kerja suatu industri yang optimal adalah yang terkecil (modal berbanding tenaga kerja = tak terhingga) dalam berapapun rasio upah terhadap bunga modal.

    Dengan asumsi 2 ini maka dapat diurutkan barang-barang unggulan. Maka lahir asumsi :

    3) selera masing-masing negara sama : barang yang murah pasti barang yang dihasilkan dalam jumlah banyak dengan memanfaatkan hadiah alam yang dimiliki.

    Minhas (1962) : bersama Arrow, Chenery, Solow, membuktikan :

    1. asumsi fungsi produksi sama untuk barang yang sama tidak selalu benar kalaupun benar masih mungkin terjadi pembalikan intensitas faktor produksi, yaitu : barang X yang relatif padat modal di negara A dapat merupakan barang relatif padat karya di negara B.

    2. negara yang memiliki tenaga kerja relatif banyak mungkin memiliki keuntungan komparatif dalam barang padat modal dan sebaliknya maka terjadi harga barang padat karya naik tetapi upah turun.

    3. diagram Johnson memperlihatkan pembalikan intensitas faktor produksi.

    Reversal point = titik balik diagram Johnson :

    1. jumlah pembalik ganjil = barang padat karya di suatu negara merupakan barang padat modal negara lain. Bila terjadi perdagangan : harga faktor produksi akan bergerak ke arah yang sama (sama naik – sama turun)

    2. jumlah pembaliknya genap = normal, barang tsb adalah padat karya atau padat modal di kedua negara sama. Harga faktor pro-duksinya bergerak lawan arah (satu naik – satu turun). Misalnya : (a)2 negara memiliki tenaga kerja relatif banyak, keunggulan komparatif produksi = barang padat karya = harga faktor produksi 2 negara saling mendekati, (b)2 negara me-miliki tenaga kerja relatif banyak, keunggulan komparatif produksi = barang padat modal = harga faktor produksi saling menjauhi (saingan).

    Jadi, tidak selalu benar, negara mengekspor barang dengan faktor produksi relatif banyak dimiliki atau dengan faktor produksi relatif murah. Perdagangan internasional cenderung akan menyamakan harga relatif faktor produksi jika tidak ada pembalikan intensitas faktor produksi (misalnya : teknologi atau proporsi pemilikan faktor produksi yang jauh beda).

    Atas dasar teori lokasi, industri dibedakan atas :

    1. industri yang orientasinya pada sumber daya alam. Cirinya : biaya transpor yang tinggi pada output karena bobotnya besar disebut INDUSTRI HULU

    2. yang orientasi pada pasar, tahap akhir atau lanjutan dari proses bahan mentah, biaya transpor lebih rendah, disebut INDUSTRI HILIR

    3. tidak mempunyai orientasi yang jelas (footloose industries), biaya transpor relatif.



    PERTUMBUHAN

    Hicks (1953) : gagasan pertama pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap perdagangan internasional, yaitu : bila negara A dan B berdagang, industri A berkembang secara merata (uniform) maka B juga untung, karena naiknya pendapatan A mendorong kenaikan impor dari B dan harga impor naik. Negara A akan mengalami defisit neraca perdagangan. Negara B akan mendapat perbaikan TOT, dan pendapatan nasional riil meningkat. Kasus ini disebut kasus pertumbuhan netral. Kasus pertumbuhan bias ke ekspor, bila kenaikan industri A hanya pada barang ekspor, turunnya harga ekspor A ke B menyebabkan pendapatan riil B naik juga. Bila ekspor A bersifat in-elastik (kaku), maka seluruh keunggulan A akan bergeser ke B. Kasus pertumbuhan bias ke impor, bila kenaikan hanya pada industri barang substitusi (pengganti) impor. Turunnya harga barang pengganti impor di negara A menyebabkan impor dari B turun, TOT B akan turun. Negara A memperoleh kenaikan TOT plus kenaikan produktivitasnya sendiri.

    Immiserizing growth, mula-mula oleh Edgewoth, kemudian dikembangkan Johnson/Bhagwati : dapat terjadi, pertumbuhan menyebabkan negara lebih miskin, dalam kenyataan hal ini sangat kecil terjadi atau tidak Mungkin (karena dapat dihindarkan dengan kebijakan proteksi, kurs, suku bunga dll.).

    Pengaruh pertumbuhan bagi Negara Kecil (price taker = tidak mampu mengubah harga pasar) :

    a) bila biaya per-unit tetap (klasik), berapapun jumlah output yang dihasilkan biaya per unit produk tidak berubah. Efek pertumbuhan ekonominya mengakibatkan

    Ø sumbangan kepada sektor perdagangan internasional tetap (Average Propensity to Trade = tetap) kasus pertumbuhan netral, MPC = APC, E = 1

    Ø bila sumbangan meningkat di-sebut bias pro-trade, MPC > APC, E > 1

    Ø bila sumbangan menurun = bi-as anti-trade, MPC < APC, E < 1

    Ø bila sumbangannya naik diatas pertumbuhan itu sendiri = bias ultra pro-trade MPC > 1, E > 1

    Ø sumbangannya turun dibawah nilai pertumbuhan = bias ultra anti-trade, MPC < 0, E < 1



    MPC = Δ Impor APC = Total Impor

    Δ Pendapatan Total Pendapatan

    MPC dan APC disebut hasrat akan barang impor.

    E = elastisitas pendapatan akan barang impor.

    b) bila biaya per-unit meningkat (Neo-Klasik dan Modern). Pertumbuhan ekonomi bergantung pada perilaku konsumsi & perilaku produksi. Efek pertumbuhan ekonominya mengakibatkan hal yang hampir sama.

    Pengaruh pertumbuhan bagi Negara Besar, apabila negara besar mengalami pertumbuhan ekonomi, TOT pasti berubah. Bila biaya per-unit tetap (klasik), pada umumnya akan berakibat turunnya TOT, kecuali bila efek konsumsinya bias ultra anti-trade. Biaya per-unit meningkat, spesialisasi tidak akan terjadi secara sempurna, volume perdagangan naik, TOT menurun (kecuali bila efek konsumsinya bias ultra anti-trade). Jika pertumbuhan ekonomi negara A = bias ultra anti-trade = walaupun permintaan negara B pengimpor barang elastik, volume perdagangan akan turun. Bila permintaan negara B pengimpor barang inelastic, ekspor A meningkat.

    Pada dasarnya sumber pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan atau kenaikan sumber daya dan kemajuan teknologi yang memungkinkan kenaikan produksi walaupun sumber daya yang digunakan tidak berubah. Perbedaan akibat itu timbul terutama karena adanya asumsi adanya asumsi yang menyatakan bahwa, dalam persaingan sempurna, setiap tambahan faktor produksi akan menerima imbalan sebesar produk marjinal faktor produksi itu kali harga produk.

    1. Akibat berubah sumber daya

    Pertambahan salah satu saja dari faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi yang bersifat bias ultra ke produk yang relatif banyak menggunakan faktor produksi yang bertambah tsb. Akibat pertumbuhan kedua faktor produksi dalam proporsi yang sama dengan proporsi faktor produksi semula adalah bertambahnya output barang X dan barang Y dalam proporsi yang sama pula dengan proporsi output semula. Jadi, merupakan pertumbuhan ekonomi yang netral.

    2. Akibat kemajuan teknologi, ada 2 :

    v kemajuan teknologi yang terlebur (embodied). Kemajuan yang terlebur dalam bentuk barang modal baru yang lebih efektif daripada yang lama (misalnya mesin yang lebih canggih, komputer baru, dsb). Yang terlebur dalam tenaga kerja yang lebih baik/produktif (misalkan lulusan baru selalu punya bekal lebih baik dari yang lama)

    v yang terpisah (disembodied). Klasifikasi Hicks dengan asumsi yaitu input faktor produksi jumlahnya konstan, ada 3 : (a)kemajuan teknologi yang netral = output meningkat dengan proporsi dan jumlah input tetap. Bila terhadap semua industri (X dan Y) maka ekspansi proporsional. TOT tetap, (b)yang menghemat tenaga kerja. Output meningkat dengan input yang sama dan tenaga kerja lebih kecil. Efeknya sama dengan Netral, (c)yang menghemat modal. Efeknya tidak dapat dijelaskan karena tidak jelas industri mana yang akan lebih dulu berkembang.

    Beda pertumbuhan ekonomi karena sumber daya (SD) dengan teknologi :

    a) pada SD : output barang (X) meningkat, barang (Y) tetap akibatnya efeknya hanya menguntungkan pemilik sumber daya,

    b) pada teknologi : output (X) meningkat, output (Y) menurun – efeknya hanya menguntungkan penemu teknologi.

    Bila negara mengekspor barang (X) yang harganya di dalam negeri turun, sedang di pasar internasional tidak berubah - maka TOT negara itu turun.

    Ada 2 aliran :

    1. aliran Inggris (Klasik = Ricardo) : TOT selalu merugikan negara maju, alasannya : harga barang-barang pertanian akan naik terus terhadap barang industri sehingga negara industri rugi

    2. aliran Prebisch / Singer (1950) : TOT merugikan negara berkembang yang mementingkan ekspor hasil pertanian. Alasannya : ekspor rendah tetapi hasrat impor barang industri tinggi.

    Tarif adalah pungutan yang dikenakan pada barang yang melintasi batas pabean nasional suatu negara. Tarif advalorem : dihitung dari persentase nilai total impor termasuk biaya-biaya padahal dalam jangka panjang industri ini dapat dikembangkan karena memiliki keunggulan komparatif. Tarif spesifik : pungutan atas dasar jumlah barang impor (misal tarif = Rp.1000,- per unit). Tarif majemuk : campuran.

    Mill/Bastable : seperti bentuk proteksi lain, ada biaya yang harus dipikul masyarakat, yaitu turunnya kesejahteraan karena realokasi sumber dan tidak ada jaminan biaya ini dibayar kembali sesudah industri menjadi besar.

    Kasus Tarif pada Negara Kecil : Untuk melihat efek tarif digunakan surplus konsumen dan produsen. Surplus konsumen = manfaat/keuntungan konsumen bila harga pasar lebih kecil daripada kesediaannya membayar. Surplus produsen = analog dengan surplus konsumen. Efek Redistribusi atau Efek Transfer = efek tarif yang menyebabkan terjadinya transfer kesejahteraan dari konsumen dalam negeri ke produsen dalam negeri. Efek Penerimaan = efek tarif yang menyebabkan penerimaan negara meningkat. Efek Protektif = efek tarif yang menyebabkan kerugian produksi/kehilangan total ekonomi karena sumber daya tidak lagi digunakan secara efisien. Efek Konsumsi = efek tarif yang menyebabkan kerugian konsumsi/kehilangan total ekonomi karena sumber daya tidak lagi dikonsumsi secara efisien. Kesimpulan : tarif menyebabkan kerugian dan menurunnya kesejahteraan masyarakat, yaitu kerugian pada konsumen dan produsen.

    Kasus Tarif pada Negara Besar : Jika yang mengenakan negara besar efek tarif membawa pengaruh pada harga pasar dunia (dua negara yang berdagang). Perbedaan pokok pengaruh tarif dengan negara kecil, yaitu : besarnya penerimaan pemerintah dari tarif. Beban tarif tidak semua dipikul oleh penduduk/konsumen negara itu, tetapi negara besar dapat menggeser ke negara lain dengan adanya perubahan harga.

    Teorema Stolper–Samuelson : efek pengenaan tarif pada distribusi pendapatan, yaitu tarif menguntungkan para pemilik modal dan merugikan pekerja. Yakni : harga barang naik, penawaran naik, produksi – meningkat dan permintaan input meningkat, harga input naik, sehingga pemilik input dan input substitusi impor untung. Tarif mengurangi produksi barang ekspor turun karena realokasi input mendorong produksi barang substitusi impor naik.

    Meltzer : pengenaan tarif selalu menyebabkan TOT naik, bila peningkatan TOT lebih besar daripada tarif terjadi : harga barang impor turun = jarang terjadi. Yang umum terjadi = TOT naik, harga naik, sentimen pasar menyebabkan volume impor dan ekspor menurun. Tarif dikenakan atas harga output final saja disebut tarif nominal/proteksi nominal. Proteksi terhadap nilai tambah produsen domestik disebut tarif/proteksi efektif.

    Te = N1 – N

    N

    Te = tarif efektif

    N1 = nilai tambah dalam kondisi ada proteksi

    N = nilai tambah tanpa proteksi/dalam kondisi perdagangan bebas.

    Contoh :

    Harga tariff harga

    Mobil 50 20% 60

    Input/baja 20 10% 22 .

    Nilai tambah 30 38

    Te = 38 – 30 = 26,6 %

    30

    Proteksi Non-Tarif : misalnya : pembatasan kuantitatif (kuota) impor, ijin lisensi impor, subsidi dan metode penilaian pabean. Kuota Impor : adalah tindakan sepihak yang dilakukan oleh negara pengimpor dengan jalan menentukan batas maksimum jumlah suatu barang impor dalam jangka waktu tertentu. Menyebabkan laba kuota diterima oleh importir = maka redistribusi pendapatan dari konsumen ke importir/produsen. Pada Tarif : laba kuota diterima pemerintah dalam bentuk penerimaan pemerintah dan dikembalikan ke konsumen/masyarakat. Lisensi Impor : hanya importir yang memegang lisensi yang boleh mengimpor. Kebijakan Ekspor : subsidi ekspor = pemberian uang kas kepada eksportir, kredit murah, dan fasilitas-fasilitas, pajak lebih rendah dll. Tujuannya agar harga barang yang diekspor lebih rendah daripada seha-rusnya. Para konsumen luar negeri dapat menikmati harga lebih rendah. Redistribusi pendapatan terjadi dari Pemerintah kepada produsen. Pemberian SUBSIDI EKSPOR jelas dilarang dalam ketentuan GATT dan WTO.

    Larangan Ekspor :

    v barang yang diekspor dibutuhkan di dalam negeri. Pemerintah ingin mengurangi pengaruh inflasi dari luar negeri sehingga pengurangan ekspor agar harga barang turun

    v pengurangan ekspor untuk tujuan memperbaiki harga barang tsb dan memperbaiki TOT

    v politik luar negeri sebagai senjata ekonomi.

    Kebijakan Lain : dilakukan dengan memberi subsidi bagi barang substitusi impor sehingga impor dapat dikurangi. Dilakukan dengan mengubah kebijakan fiskal, moneter, kurs, pajak, suku bunga, dsb. Kebijakan ekonomi yang menghambat perdagangan internasional diminimumkan karena disadari bahwa lebih menguntungkan daripada tidak ada perdagangan internasional.

    Alasan Proteksi :

    1. alasan kurs : apabila harga barang impor turun relatif terhadap harga barang ekspor maka dasar tukar internasional akan naik. Ini merugikan negara pengekspor karena dengan jumlah yang sama hanya dapat ditukarkan dengan jumlah barang impor yang lebih sedikit.

    2. infant industry (industri tahap awal) : adalah alasan tertua. Friedrich List : tahap awal pendirian industri penghematan internal belum dapat direalisasi

    3. alasan non-ekonomis : politik, militer, keamanan dsb.

    Masalah yang relevan bagi negara-negara berkembang adalah bukan perlu/tidaknya proteksi, tapi pemilihan proteksi mana yang paling sedikit biayanya.



    INTEGRASI

    Periode pertama era Merkantilisme, campur tangan pemerintah yang besar, penjajahan berkedok perdagangn, dsb. Periode kedua, bebas dari campur tangan pemerintah. Munculnya IMF dirancang untuk menangani masalah jangka pendek dalam likuiditas internasional dengan membantu negara anggota yang bermasalah dalam neraca pembayaran. ITO dirancang untuk menangani sisi riil dalam perdagangan internasional dan mendorong dikembangkannya sistem perdagangan internasional yang diatur melalui mekanisme pasar bebas dari campur tangan pemerintah. IBRD dirancang membantu menyalurkan investasi internasional bagi negara-negara berkembang.

    GATT = pengganti ITO berdiri tahun 1947 berpusat di Geneva, Swiss, sebagai clearing house = penengah masalah perdagangan. Namun banyak menuai kontroversi sebab batas-batas negara diganti batas-batas GATT yang mendukung perusahaan besar, dengan hak paten. Konferensi GATT I = 1947-1948. K. II = 1960-1962 disebut Dillon Round. K. III = 1963-1967 Kennedy Round. K. IV = 1975-1979 Tokyo Round. K. V = 1986 di Punta del Este, Uruguay.

    Prinsip pokok GATT :

    1. non-diskriminasi terhadap pasal-pasal MFN (most favored nation)

    2. melarang kuota

    3. GATT sebagai penengah yang dapat melakukan tindak merugikan atas negara

    yang melanggar MFN.

    UNCTAD = tahun 1964 di Geneva, dirancang membuat kebijakan baru dalam perdagangan internasional untuk kemakmuran negara berkembang dengan cara cenderung ke perdagangan ketimbang memberi bantuan. Caranya : yaitu condong ke konsesi dari negara maju, misalnya : pengurangan tarif kepada negara berkembang, atau daripada perdagangan timbal balik konvensional (negara berkembang memberi produk industri primer (bahan mentah) dan negara maju memberi produk industri manufaktur) menjadi konsesi baru. Kelompok A UNCTAD = negara berkembang di Asia, Afrika, Yugoslavia. Kelompok B = negara maju Eropa Barat, Jepang, Kanada, Amerika (OECD = organisation for economic corporatation and development). Kelompok C = negara Amerika Latin. Kelompok D = negara Eropa Timur.

    GSP = generelize system preferens = agar negara yang kemampuan beda jadi seimbang. Manfaat GSP :

    v stabilitas harga produk

    v memilih stabilitas harga ekspor atau stabilitas penerimaan ekspor mengatasi buffer stock = stok penyangga untuk produk yang cepat rusak, ongkos gudang, prosedur ekspor-impor

    v masalah kuota

    v menciptakan integrated program for commodities = tata baru dalam e

    konomi internasional.

    WTO = sebagai pengganti GATT. Blok Regional = MEE, ASEAN, LAFTA (amerika latin), CACM (amerika tengah).

    Efek yang timbul dari Integrasi Ekonomi (dan organisasi ekonomi) :

    1. Efek Statik : disebut juga efek konsumsi = harga menjadi lebih rendah sehingga dapat mengkonsumsi lebih banyak. Efek pengalihan perdagangan, karena ada impor yang dialihkan dari negara yang bukan anggota dengan alasan kurang efisien daripada antar sesama anggota.

    2. Efek Dinamik : yaitu terjadinya perubahan fundamental dari struktur ekonomi negara anggota, misalnya : masuknya modal asing non-anggota dll.

    MEE/EEC = Maret 1959 dalam dokumen Treaty of Rome ditandatangani 6 negara Belgia, Netherland, Luxemburg (Benelux), Italia, Jerman Barat, dan Perancis. Inti pokok MEE adalah kesatuan pabean, yaitu tarif bersama antara-negara bukan anggota dan perdagangan bebas antar-negara anggota. Juli 1977 perjanjian antara MEE dan EFTA (Skandinavia, Denmark, Norwegia, Swedia, Swiss, Austria, Portugal) tentang penghapusan tarif menciptakan daerah perdagangan bebas terbesar di dunia. Dewasa ini MEE meluas menjadi kesatuan sistem moneter.

    ASEAN = 8 Agustus 1967 di Bangkok, walau motif politik dan keamanan tersirat, tetapi aliansi militer jelas tidak diinginkan. Indonesia dengan sektor industri pengolahan relatif terbelakang, dengan jenis terbesar adalah industri substitusi impor dan pasar yang relatif luas akan menderita bila pasarnya dibuka lebar-lebar bagi produk negara lain. Maka pendekatan integrasi ekonomi ASEAN dilakukan dengan seleksi produk per produk.



    TATA DUNIA BARU

    Dasar Tukar Internasional (DTI) negara berkembang selalu merosot dikemukakan mula-mula oleh Prebisch / Singer (1950). Berarti selama ini terjadi transfer pendapatan dari negara berkembang ke negara maju, adalah akibat : (1)peningkatan permintaan produk hasil olahan (negara maju) lebih cepat daripada permintaan produk primer. Maka harga produk olahan lebih cepat meningkat daripada produk primer, (2)di saat harga produk primer meningkat pesat maka negara maju mengantisipasi dengan membuat produk substitusinya, (3)struktur pasar ekspor negara berkembang merupakan pasar dengan persaingan tajam, sedang produk olahan umumnya monopolistic atau oligopolistik, (4)business cycle yang bersifat asimetris yaitu saat-saat ekonomi cerah dan resesi selalu mengakibatkan DTI negara berkembang menurun, (5)tiadanya organisasi buruh yang kuat di negara berkembang sehingga upah selalu ditekan. Cara-cara menghitung DTI :

    v DTI barter netto : menurunnya DTI akan menurunkan impor.

    DTI = (Px / Pm) * 100

    Px = indeks harga barang ekspor

    Pm = indeks harga barang impor

    Tahun Px Pm DTI

    1997 100 100 100

    1998 115 120 96

    1999 120 110 109

    2000 125 140 89

    2001 130 150 87

    2002 150 160 94

    v DTI barter bruto

    DTI = (Qm / Qx) * 100

    Qm : indeks jumlah impor

    Qx : indeks jumlah ekspor

    Qx = (Vx / Px) * 100

    Vx : indeks nilai ekspor

    Px : indeks harga ekspor

    Qm = (Vm / Pm) * 100

    Apabila indeks harga ekspor/impor seperti diatas, dan nilai ekspor/ impor sbb :

    Tahun x m Vx Vm

    1997 50 40 100 100

    1998 54 38 108 95

    1999 60 46 120 115

    2000 55 50 110 125

    2001 52 42 104 105

    2002 56 44 112 110 .

    maka DTI-nya menjadi sbb :

    maka DTI =

    Tahun Qx Qm DTI

    1997 100 100 100

    1998 94 79 84

    1999 100 105 105

    2000 88 89 101

    2001 80 70 88

    2002 75 69 92

    v DTI kapasitas impor : bahwa DTI tidak selalu merugikan negara berkembang terutama yang mengekspor minyak.

    DTI = (Px / Pm) * Qx

    Tahun Px Pm Qx DTI

    1997 100 100 100 100

    1998 115 120 94 90

    1999 120 110 100 109

    2000 125 140 88 79

    2001 130 150 80 69

    2002 150 160 75 70

    v DTI single factorial

    DTI = (Px / Pm) * Zx

    Zx : indeks produktivitas ekspor

    Dengan memperhitungkan ongkos produksi barang ekspor.

    Tahun Px Pm Zx DTI

    1997 100 100 20 100

    1998 115 120 24 115

    1999 120 110 27 147

    2000 125 140 30 134

    2001 130 150 32 139

    2002 150 160 36 169
    v DTI double factorial

    DTI = (Px / Pm) * (Zx / Zm)

    Zm : indeks produktivitas impor

    Tahun Px Pm Zx Zm DTI

    1997 100 100 20 30 100

    1998 115 120 24 32 108

    1999 120 110 27 40 110

    2000 125 140 30 44 91

    2001 130 150 32 48 87

    2002 150 160 36 55 92

    Tata Ekonomi Internasional yang berlaku saat ini :

    a) kesenjangan pendapatan yang semakin tinggi antara negara maju dan negara berkembang

    b) ketergantungan yang semakin besar dari negara berkembang kepada negara maju

    terhadap produk, teknologi, dan modal

    c) dominasi negara industri pada pegambilan keputusan di lembaga internasional.

    Tiga hal pokok dekade pertama PBB awal tahun 1960an :

    1. negara maju dapat membantu negara berkembang dalam menjual produk ekspor dengan

    harga stabil

    2. negara maju membantu negara berkembang dengan mendirikan perusahaan di negara

    berkembang

    3. negara maju meningkatkan arus kapital ke negara berkembang.

    Komitmen negara maju a.l. : 1% GNP akan digunakan untuk bantuan luar negeri, preferensi ke negara berkembang, dll. Memperbaiki kondisi pasar :

    v memperbaiki total penerimaan negara produsen dengan memperbaiki kondisi harga

    v memantapkan harga pasar pada tingkat yang layak dengan cara : (1)memperbaiki fluktuasi harga dan total penerimaan ekspor, (2)memperbaiki tren DTI yang merugikan negara berkembang.

    Persetujuan komoditi internasional dapat menggunakan kombinasi mekanisme : a)buffer stok, b)kuota ekspor, c)pengawasan produksi, d)stabilisasi harga.

    Pertemuan UNCTAD I 1964 penekanan pada : perjanjian komoditi menyeluruh (harga, kuantitas, dsb) untuk meningkatkan progresif valuta asing yang dimiliki negara berkembang.

    UNCTAD IV : resolusi program komoditi terpadu = pengadaan dana bersama US $6 milyar sebagai dana penyangga pemantapan harga 18 jenis komoditi, coklat, kopi, teh, gula, tembaga, timah, kapas, benang kapas, rami, sisal, karet, pisang, daging sapi, dst.

    Rome Convention = negara eropa menjamin negara Afrika bekas jajahan dengan cara apabila negara anggota konvensi Roma ini kekurangan devisa karena ekspor macet maka diberi pinjaman lunak yang harus dikembalikan saat devisa pulih.

    Usaha mempertahankan devisa ekspor disebut STABEX. Yang dari IMF disebut compensatory financing facility. Negara berkembang tidak suka STABEX lebih suka program pemantapan harga agar tidak tergantung kepada donor.



    KORPORASI GLOBAL

    MNC = Multy National Corporation. TNC = Transnasional Corporation. MNE= Multi Nasional Enterprises. Masalahnya :

    v kebijakan pemindahan produksi antar-negara berakibat pada pendapatan nasional dan lapangan kerja

    v kebijakan pajak MNC melanggar negara ybs karena suka mengambil tarif yang minimum dari negara lain

    v kebijakan intra-trade yaitu antara cabang-cabang di negara lain.

    Investasi asing langsung = MNC walaupun ada kesamaan dengan investasi portofolio (saham di negara lain), yaitu transfer modal, bedanya : (1)dilakukan oleh perusahaan besar jarang oleh individu, (2)pengelolaan di tangan sendiri, bukan manajer perusahaan setempat.

    Untuk mengurangi kemandirian MNC, negara asal (lokal) ikut dengan joint venture pemerintah atau pengusaha lokal. MNC menyebabkan polarisasi tenaga kerja : negara maju memasok tenaga terampil manajerial dan teknis, negara berkembang memasok tenaga tidak terampil.

    Efek ekonomi MNC :

    a) efisiensi, pembentukan modal dunia yang lebih besar sehingga ekonomi dunia tumbuh lebih cepat, dengan cara alokasi sumber dari negara kaya ke negara miskin, output dunia meningkat

    b) pemerataan, tergantung bagaimana output dan laba dibagi antara negara induk dan negara penerima.

    MNC dapat merugikan ekonomi lokal.

    Transfer pricing = penentuan harga diantara cabang-cabang MNC di berbagai negara. Under-pricing (harga di bawah cabang/negara lain) atau over-pricing membawa pengaruh pada negara penerima dan negara induk.